get app
inews
Aa Text
Read Next : Inovasi HPEF-UV Hadir untuk Tingkatkan Keamanan dan Kualitas Sari Jeruk UMKM

Rembangan Dairy Farm Adopsi Teknologi HPEF-UV

Jum'at, 05 Desember 2025 | 13:11 WIB
header img
Rembangan Dairy Farm Adopsi Teknologi HPEF-UV (Pict: Ist)

JEMBER, iNewsBondowoso.id - Upaya meningkatkan keamanan pangan dan daya saing produk olahan susu di Indonesia kembali diperkuat melalui kegiatan diseminasi alat sterilisasi minuman berbasis teknologi High-Pressure Electric Field–Ultraviolet (HPEF-UV) yang dilaksanakan di Rembangan Dairy Farm, Jember.

Program ini terselenggara melalui Program Dana Padanan (Matching Fund) 2025, yang mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia usaha dalam pengembangan teknologi inovatif.

Kegiatan diseminasi dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Budi Hariono, M.Si, dengan anggota tim Dimas Triardianto, S.T., M.Sc, Adhima Adhamatika, S.TP., M.TP., Findi Citra Kusumasari, S.Pd., M.Si, Angga Herviona Ikhwanudin, S.TP, dan Nurul Widadi, A.Md.T.

Tim ini memperkenalkan prototipe alat sterilisasi HPEF-UV yang dirancang khusus untuk memberi alternatif proses pengolahan susu tanpa merusak komponen nutrisi dan organoleptik produk.

Prof. Budi menjelaskan bahwa teknologi HPEF-UV menjadi terobosan penting bagi industri minuman, terutama bagi UKM dan peternakan rakyat yang membutuhkan proses sterilisasi efisien dan hemat energi.

“Teknologi HPEF-UV memungkinkan sterilisasi berlangsung pada suhu rendah sehingga vitamin, protein, dan cita rasa susu tetap terjaga. Ini menjadi solusi nyata bagi peternak agar mampu menghasilkan produk yang aman, segar, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Rembangan Dairy Farm dipilih sebagai lokasi penerapan karena merupakan salah satu sentra pengolahan susu terbesar di Jember yang melibatkan banyak peternak lokal. Melalui diseminasi ini, para pengelola dan operator mendapatkan pelatihan langsung mengenai cara kerja alat, implementasi sterilisasi non-termal, hingga pengendalian mutu produk pascaperlakuan.

Menurut Dimas Triardianto, teknologi ini sekaligus menjawab tantangan industri susu yang selama ini mengandalkan metode pemanasan konvensional.

“Proses pemanasan sering kali menurunkan kualitas. Dengan HPEF-UV, mikroba patogen dapat dikendalikan tanpa mengorbankan nutrisi,” jelasnya.

Pihak Rembangan Dairy Farm menyampaikan antusiasme tinggi atas pemanfaatan teknologi tersebut. Mereka menilai inovasi ini membuka peluang pengembangan produk baru yang lebih berkualitas dan diminati pasar.

“Teknologi ini sangat membantu kami meningkatkan standar keamanan susu segar. Produk jadi lebih stabil, rasanya tetap segar, dan umur simpannya meningkat,” ujar salah satu perwakilan manajemen.

Pelaksanaan Matching Fund ini juga memberikan manfaat langsung bagi mahasiswa dan tenaga teknis Polije yang terlibat dalam riset dan perakitan alat.

Menurut Findi Citra Kusumasari, keterlibatan mahasiswa memperkuat link and match antara dunia pendidikan dan industri.

“Kami tidak hanya menghasilkan inovasi, tetapi juga menyiapkan SDM yang paham teknologi pangan modern,” terangnya.

Program Dana Padanan 2025 menjadi momentum penting dalam mempercepat adopsi teknologi pangan di tingkat industri kecil hingga menengah. Tim pengusul berharap implementasi alat sterilisasi HPEF-UV di Rembangan dapat menjadi pilot project sebelum diperluas ke industri minuman lain di wilayah Jawa Timur. Dengan inovasi ini, sektor pengolahan susu diharapkan mampu menghadirkan produk yang lebih aman, berkualitas tinggi, dan siap masuk pasar modern.

Editor : Riski Amirul Ahmad

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut