Bondowoso, iNewsBondowoso - Stunting menjadi persoalan yang serius di tanah air dan menjadi progam prioritas pemerintah. Salah satu upaya untuk mencegah stunting di Bondowoso adalah menjadikan para pelajar SMA menjadi duta kependudukan.
Mereka diberikan tugas sebagai fasilitator dan juga tempat curhat teman sebaya mereka di sekolah. Aliyah Ramadhani dan Yunita Selfiana tengah berbincang layaknya sahabat.
Sambil tertawa lepas dan asyik mereka menceritakan keseharian mereka sambil menikmati suasana lingkungan sekolah yang nyaman. Dari dalam kelas hingga menuju pojok kependudukan Kedua remaja ini terlihat akrab satu sama lain.
Kegiatan ini merupakan program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), masing - masing sekolah ada Dua orang siswa yg menjadi duta kependudukan sebagai teman curhat siswa lainnya sebagai langkah hulu atau preventif mencegah pernikahan dini atau pernikahan siri agar tidak melahirkan bayi stunting.
Aliyah, Pelajar SMA 01 Tapen ini menjadi duta kependudukan sejak Satu tahun terakhir. Menjadi duta kependudukan, Aliyah mendapatkan tugas sosial yaitu membantu sekolah dan pemerintah tentang masalah kependudukan.
Selain sebagai tempat curhat temannya saat bercerita, Aliyah juga memberikan edukasi tentang bahaya pernikahan dini, stunting, dan juga narkotika.
Para siswa mengaku senang dengan adanya program ini karena bisa membantu mereka menjadi remaja berkualitas. Selain itu mereka juga bisa curhat apa saja kepada teman sebayanya
"Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali karena kita bisa menjadi remaja yang berkualitas dengan memiliki proposal hidup lebih baik," ungkap Aliyah.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinsos P3AKB membentuk SSK pada Tahun 2022. Total ada 286 SSK di Kabupaten Bondowoso dan ini merupakan program terbesar di tanah air.
Setiap sekolah ada Dua orang siswa yg menjadi duta kependudukan sebagai teman curhat siswa lainnya sebagai langkah hulu atau preventif mencegah pernikahan dini atau pernikahan siri agar tidak melahirkan bayi stunting.
Siswa yang terpilih sebagai duta kependudukan menjadi tempat curhat bagi teman sebayanya seperti permasalahan keluarga, sekolah hingga asmara.
Tempat untuk melakukan curhat pun bisa dimana saja di kelas, halaman sekolah dan juga pojok kependudukan curhat yang telah disediakan. Di pojok kependudukan para siswa bisa meluapkan cerita sepuasnya agar kemudian bisa dicari titik masalahnya.
Program ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan dengan harapan bisa menekan angka stunting sesuai dengan target pemerintah setempat yaitu di angka 22 %.
Editor : Riski Amirul Ahmad