Pengusaha yang didapuk jadi Presiden Arema FC itu mengungkapkan kesedihannya sekaligus permintaan maafnya atas tragedi kemanusiaan yang melayangkan 129 nyawa.
"Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga malang raya yang terdampak atas kejadian ini, saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa," tulis juragan 99.
Sebagai orang nomor satu di Arema, Gilang merasakan duka mendalam sebagaimana keluarga yang ditinggalkan oleh para suporter Arema.
"Saya turut merasakan duka yang mendalam dan berbelasungkawa untuk para Aremania dan Aremanita yang menjadi korban dalam musibah Kanjuruhan tadi malam, semoga kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," tulisnya.
Lebih lanjut lagi, Gilang juga menyampikan dukungannya terhadap pihak kepolian yang diperintahkan presiden untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.
"Kami mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon agar pihak-pihak menahan diri sampai benar-benar ketemu titik terang permasalahanny," tutup Gilang.
Tak hanya itu, Presiden Arema FC tersebut juga menyematkan apabila tidak ada yang lebih berharga dari nyawa manusia, termasuk sepak bola.
"Tidak ada sepakbola seharga nyawa. Tidak Ada!" tulisnya.
Editor : Taufik Hidayat