BONDOWOSO, iNewsBondowoso.id – Hanya gara - gara kunci motor, seorang anak punk dikeroyok 2 pemuda hingga mengalami luka serius di bagian kepalanya. Korban pun harus dirawat di RSUD Koesnadi Bondowoso untuk mendapatkan penanganan intensif.
Korban yaitu bernama Abdilah Gasmal Fadaukas (22), warga Desa Karangmelok Kecamatan Tamanan Bondowoso.
Kronologis kejadian bermula saat korban bersama teman - temannya sesama anak punk pergi menuju salah satu cafe di Kecamatan Curahdami untuk melaksanakan Anniversary Outsider pada Minggu (18/12) kemarin. Pada saat di lokasi korban dan rekan-rekannya mulai meminum minuman keras sambil menikmati acara tersebut.
Setelah beberapa lama, korban yang hendak BAB di sungai meminjam sepeda motor milik salah seorang pelaku pengeroyokan. Setelah dari sungai, korban kembali ke cafe tersebut dan lupa untuk mengembalikan kunci sepeda motor.
Kemudian pada saat pelaku hendak meminta kunci sepeda motornya, korban Abdillah lupa menaruh kunci sepeda tersebut. Tanpa diduga pelaku bersama teman- temannya melakukan pengeroyokan hingga korban mengalami luka lebam di bagian wajah, pelipis dan luka robek di kepala belakang.
Korban pun harus dirawat di RSUD Koesnadi Bondowoso untuk mendapatkan penanganan intensif.
Aparat Kepolisian dari Satreskrim Polres Bondowoso yang mendapatkan informasi mengenai peristiwa tersebut, kemudian langsung bergerak dan berhasil mengamankan para tersangka.
Tak berselang lama, petugas berhasil menangkap para pelaku yaitu inisial MA (22) dan AV (21). masing - masing warga Desa Sukowiryo dan Desa Dadapan Bondowoso.
Kapolres Bondowoso AKBP. Wimboko SIK, melalui Kasat Reskrim Polres Bondowoso AKP. Agus Purnomo mengungkapkan para pelaku diamankan berdasarkan keterangan para saksi yang mengetahui kejadian pengeroyokan di lokasi kejadian.
"Memang benar kami berhasil mengamankan 2 pelaku yang diduga melakukan Tindak Pidana Pengeroyokan, para pelaku saat ini kami tahan di sel Mapolres Bondowoso untuk proses lebih lanjut.
Sementara korban hingga kini masih berada di Rumah Sakit karena luka serius yang diderita.
Editor : Riski Amirul Ahmad