BONDOWOSO, iNewsBondowoso.id - Petani di Bondowoso mendapat kabar baik meski alokasi pupuk bersubsidi anjlok di tahun 2024.
Berdasarkan data terhimpun, alokasi pupuk bersubsidi jenis urea terus mengalami penurunan sejak tahun 2022. Dari 39 ribu, menjadi 29 ribu dan tahun ini hanya 19 ribuan ton.
Dimana pemerintah setempat mencanangkan anggaran sekitar Rp 2 miliar dalam program bantuan subsidi pupuk khusus untuk urea.
"Masih kita godok mekanismenya. Nanti rujukan datanya pada RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) agar tepat sasaran," kata PJ Sekda Bondowoso, Haeriyah Yulianti.
Selain itu, mahasiswa KKN Universitas Jember (UNEJ) di Desa Bukor, Kecamatan Wringin turut merespon dalam hal tersebut dengan mensosialisasikan pembuatan pupuk organik.
Program kerja ini melibatkan berbagai pihak mulai Pemerintah Desa, Babinsa, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) serta masyarakat Bukor khususnya.
Masyarakat secara langsung mengikuti pembuatan pupuk organik mulai dari proses hingga siap untuk digunakan.
Selain itu, mahasiswa KKN dan pihak terkait juga menyampaikan pentingnya pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah dan menghindari soil sickness (tanah sakit).
"Selain dianggap sulit juga dinilai lama. Dengan praktek ini semoga masyarakat bisa menjaga kualitas tanahnya kedepan," kata Kirana salah satu mahasiswi KKN.
Sebagaimana diketahui, keberlanjutan produksi pertanian dipengaruhi berbagai hal salah satunya dengan tidak hanya menggunakan pupuk anorganik saja seperti urea.
Melainkan menjaga kualitas tanah dengan menggunakan pupuk organik yang sebenarnya mudah dibuat serta tidak membutuhkan modal yang besar.
Editor : Riski Amirul Ahmad