JAKARTA, iNewsBondowoso.id – Sebuah rekaman berisi rintihan orang kesakitan yang dinarasikan sebagai suara dari Brigadir J sebelum tewas beredar luas di sosial media (Sosmed).
Rekaman suara itu juga berisi dialog pembicaraan beberapa orang. Terdengar suara seseorang menghubungi orang lain yang disebut komandan dan mendapat instruksi untuk kembali ke markas.
Rekaman ini salah satunya diunggah oleh akun rajatega 1985 di platform Tiktok. Dalam thumbnail tampak foto Brigadi J dengan kalimat “Betapa Sakitnya BRIGADIR J Saat itu?”
Sontak saja unggahan ini mendapat respon beragam. Ada yang mempercayai bahwa itu suara Brigadir J. Namun ada juga yang menyebut dalam komentar, bahwa rekaman itu adalah tragedi KM50.
Dihimpun dari Jabar Saber Hoaks, diketahui rekaman suara berisi rintihan kesakitan yang diduga Brigadir J itu ternyata tidak benar adanya.
Faktanya, rekaman suara tersebut merupakan milik anggota laskar FPI sebelum meregang nyawa pada Desember 2020.
Rekaman suara itu jika ditilik lebih jauh memiliki kemiripan dengan unggahan kanal YouTube Najwa Shihab pada 17 Desember 2020 dengan judul video: "EKSKLUSIF: Percakapan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas (Part 2) | Mata Najwa."
Dari sini dapat disimpulkan bahwa rekaman suara yang viral di Tiktok dan diduga rintihan kesakitan Brigadir J tersebut adalah hoaks.
Sebagaimana diketahui, kasus tewasnya Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu kini mulai menemui titik terang.
Setelah berselang satu bulan, akhirnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui konferensi pers pada Selasa 9 Agustus 2022 menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka sekaligus dalang dibalik insiden pembunuhan terhadap Brigadir J.
Dari hasil penyidikan diperoleh laporan bahwa Irjen Ferdy Sambo memberikan perintah kepada Bharada E untuk menembak Brigadir J hingga tewas.
Brigadir J dieksekusi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo dengan disaksikan oleh Bripka RR dan KM yang juga telah menjadi tersangka.
Editor : Taufik Hidayat