Kisah Pilu Penumpang Terlantar, Anak Wafat tapi Penyeberangan Ditutup

Situbondo, iNewsBondowoso.id - Cuaca buruk yang terjadi di Situbondo menyebabkan kapal menuju kepulauan Madura tertahan. Akibatnya puluhan penumpang harus menginap di Pelabuhan Jangkar hingga 2 minggu lebih.

Ada cerita pilu dari penumpang yang terlantar tersebut. Seorang penumpang tujuan Pulau Kangean yang tertahan di pelabuhan  mengalami syok berat. Anaknya  meninggal, tapi ia tak bisa berbuat banyak.

Berdasarkan informasi, penumpang yang anaknya meninggal tersebut diketahui bernama Pak Zey,  tujuan pulau Kangean Madura.  Anaknya meninggal beberapa hari yang lalu.


Informasi duka tersebut didapatkan setelah pihak keluarga yang ada di pulau Kangean mengabarkan jika anak Pak Zey tersebut meninggal dirumahnya.


Sontak kabar duka itu membuat Pak Zey syok berat. Bahkan terus menerus menangisi kepergian anaknya. Sementara dirinya tak bisa berbuat banyak. Sebab, satu-satunya moda transportasi hanya kapal laut yang saat ini hanya bisa sandar dan tak beroperasi karena ombak besar.


Koordinator UPT Pelabuhan Pengampu Rayon Banyuwangi Wilker Jangkar, Tri Wahyono, mengaku tak bisa berbuat banyak, selain memberi dukungan moral pada yang bersangkutan agar mengikhlaskan, bahwa itu sebagai cobaan.

"Kami turut berduka cita atas wafatnya seorang anak dari calon penumpang kapal feri tersebut. Untuk mengurangi kesedihan beliau, kami dari pihak pelabuhan memberikan support dan pendampingan, " ujarnya.


Berdasarkan surat rekomendasi BMKG, diperkirakan ombak Selat Madura dan sekitarnya akan membaik tanggal 8 Januari 2023.  Oleh karena itu pihak pelabuhan akan memberangkatkan  kapal feri tujuan Ra'as maupun Kangean dengan catatan cuaca sudah cukup aman untuk dilakukan pelayaran.  Selain itu Pihak BPTD juga sudah menerbitkan pencabutan penundaan pelayaran. 

Editor : Riski Amirul Ahmad