get app
inews
Aa Read Next : Antusiasme Pemohon SIM Naik  Pasca Perubahan Lintasan Ujian

Singgung Tewasnya Brigadir J di Tangan Ferdy Sambo, Kapolri Beri Pesan Menohok di Depan Jajarannya

Minggu, 21 Agustus 2022 | 17:00 WIB
header img
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan arahan kepada jajaran dibawahnya. (Foto: dok Polri)

JAKARTA, iNewsBondowoso.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyinggung kasus tewasnya Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Duren Tiga, Jumat (8/7/2022).

Brigadir J diketahui meninggal dunia akibat skenario pembunuhan yang dilakukan oleh mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Kapolri pun menyebutkan bahwa menyelesaikan kasus itu merupakan pertaruhan institusi untuk menarik kembali kepercayaan publik pada Polri.

Sigit mengakui bahwa kasus tewasnya Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo sangat berpengaruh.

Hal ini membuat tingkat kepercayaan publik terhadap Polri naik turun bak roller coaster.

Kapolri pun menyampaikan pesan menohok pada seluruh jajarannya lewat video conference pada Jumat (19/8/2022) lalu.

"Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan ini menjadi pertaruhan kita bersama," katanya dikutip dari PMJ News Minggu (21/8/2022).

Terkait tingkat kepercayaan publik, Kapolri Sigit menyebut sekitar Desember 2021 hingga tengah Juli 2022, sejumlah lembaga survei merilis meningkatnya tingkat kepercayaan publik terhadap Polri.

Adapun faktor meningkatnya kepercayaan publik karena ada rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara 2022 yang diisi dengan berbagai macam kegiatan positif yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Namun pasca peristiwa terbunuhnya Brigadir Joshua oleh Irjen Ferdy Sambo, Sigit menyatakan tren positif kepercayaan publik tersebut langsung mengalami penurunan.

Di sisi lain, kepercayaan publik kepada Polri kembali meningkat setelah adanya komitmen mengusut perkara tersebut hingga tuntas.

Mulai dari pembentukan tim khusus, penonaktifan beberapa anggota dari jabatan sebelumnya, mengusut dugaan pelanggaran kode etik, hingga menetapkan tersangka pada kasus itu.

"Harapannya adalah proses yang sudah dilakukan, segera kita sampaikan ke publik," ucapnya.

Pihaknya melibatkan kelompok eksternal, seperti pengawasan masyarakat, Komnas HAM, Kompolnas dan DPR.

"Ini semua menjadi pertaruhan kita. Oleh karena itu, ini yang harus kita jaga dan kita perjuangkan bersama ke depan," ucap mantan Kabareskrim Polri tersebut.

Dari seluruh 430.000 personel kepolisian, Sigit yakin masih banyak anggota yang baik dibanding yang buruk.

"Tunjukkan dalam kinerja rekan rekan. Dan ini kita saling ingatkan. Jaga muruah institusi," tegasnya. 

Editor : Taufik Hidayat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut