BONDOWOSO, iNewsBondowoso.id - Kanker serviks merupakan jenis kanker yang terjadi dalam sel-sel di dalam serviks.
Serviks sendiri merupakan organ yang terdapat pada bagian bawah uterus yang berhubungan dengan vagina.
Umumnya, kanker serviks disebabkan oleh jenis virus yakni Human Papillomavirus (HPV), yang berasal dari infeksi kemudian ditularkan secara seksual.
Meskipun belum diketahui secara jelas apa yang menyebabkan kanker serviks, HPV merupakan salah satu penyebab yang umum terjadi.
Selain itu, pemilihan lingkungan atau gaya hidup juga berpengaruh terhadap perkembangan kanker serviks.
Bagi wanita, untuk mengurangi resiko perkembangan kanker serviks bisa dilakukan melalui tes screening secara rutin dan mendapatkan vaksin dari tenaga kesehatan.
Terdapat beberapa faktor yang bisa membuat wanita beresiko terkena kanker serviks dilansir dari Mayoclinic, di antaranya:
1. Berhubungan seksual dengan banyak pasangan. Semakin banyak partner seksualmu, maka kesempatan tertular HPV semakin besar.
2. Aktifitas seksual terlalu dini. Berhubungan seksual pada usia yang cukup muda dapat meningkatkan seseorang tertular HPV.
3. Infeksi penyakit menular seksual. Mengidap riwayat penyakit menular seksual seperti klamidia, gonorrhea, sifilis dan HIV/AIDS meningkatkan resiko tertular HPV.
4. Sistem imun yang rendah. Apabila tubuh memiliki sistem imun yang rendah maka kemungkinan tertular HPV semakin tinggi.
5. Merokok. Merokok ternyata berkaitan dengan perkembangan sel kanker serviks.
6. Pernah terpapar obat-obatan pencegah keguguran. Pada tahu 1950-an terdapat obat-obatan bernama diethylstilbestrol (DES). Apabila seseorang pernah mengonsumsi obat tersebut, maka dipastikan anaknya memiliki resiko mengidap kanker serviks.
Dilansir dari Mayoclinic, kanker serviks tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awal-awal perkembangan.
Kanker serviks dapat dideteksi saat menginjak stadium lanjut. Berikut gejala dan tanda-tanda seorang wanita mengidapkanker serviks.
1. Pendarahan pada vagina usai berhubungan intim, di luar siklus mentruasi atau setelah dinyatakan menopause.
2. Keputihan bercampur darah, berair dengan tekstur yang cukup kental dan berbau.
3. Nyeri panggul atau sakit saat berhubungan intim.
Editor : Taufik Hidayat
Artikel Terkait