Forkopimda Hingga Pejabat Polda Turun ke Ijen Usai Polsek Didatangi Ratusan Warga

BONDOWOSO, INewsBondowoso.id - Suasana Kecamatan Sempol Ijen mendadak tegang pada Senin siang ketika ratusan warga mendatangi Mapolsek Sempol Ijen.

Massa yang terdiri dari laki-laki hingga perempuan terlihat memenuhi area depan kantor polisi, mengepung dari berbagai sisi, bahkan sempat menurunkan bendera merah putih yang berkibar di halaman Polsek.

Aksi itu dipicu oleh dugaan adanya seorang petani yang “dibawa” aparat kepolisian tanpa kejelasan.

Warga mengaku ingin menanyakan keberadaan salah satu petani yang diamankan.

“Warga itu ingin menanyakan adanya salah satu warga yang diamankan untuk dimintai keterangan,” jelas Kasi Humas Polres Bondowoso, Iptu. Bobby Dwi Siswanto.

Menurut Bobby, petani tersebut dibawa untuk dimintai keterangan terkait penyelidikan sebuah insiden.

“Untuk penyelidikan insiden,” singkatnya.

Kecamatan Sempol Ijen memang tengah dilanda rangkaian kasus perusakan tanaman kopi. Dalam dua tahun terakhir, catatan kerusakan terus memanjang:

5 November 2025: Sekitar 20 ribu batang kopi milik PTPN di Kecamatan Ijen dirusak Orang Tak Dikenal.

12 Oktober 2025: Di Desa Kaligedang, 6.661 pohon kopi berusia tiga tahun ditebang, menyebabkan kerugian hingga Rp 400 juta.

18 Oktober 2025: Ratusan pohon di Afdeling Kampung Malang kembali dirusak.


PTPN I Regional 5 telah melaporkan seluruh insiden tersebut ke Polres Bondowoso untuk diproses hukum.

Situasi yang memanas akibat rangkaian perusakan inilah yang diduga menjadi latar belakang meningkatnya sensitivitas warga terhadap setiap tindakan aparat di lapangan.

Dalam video yang beredar, terlihat massa mendorong pagar, berteriak, hingga menarik paksa Kapolsek Ijen, Iptu Suherdi, keluar dari kantornya.

Meski demikian, pihak kepolisian memastikan sang Kapolsek dalam kondisi baik.

Bobby menegaskan bahwa kondisi Polsek tetap aman dan terkendali usai kejadian.

“Polsek Ijen dalam kondisi aman, terpantau terkendali,” ujarnya.


Aparat kepolisian dan TNI kini menjaga Polsek Sempol Ijen dengan ketat untuk mengantisipasi situasi susulan.

Di sisi lain, kuasa hukum warga Desa Kaligedang dari YLBHI–LBH Surabaya, Ramli Himawan, menyebut kemarahan warga berawal dari dugaan penculikan seorang petani.

“Iya, saya baru konfirmasi, lagi rame soalnya ada warga yang diculik saat berladang,” ungkap Ramli.


Ia mengaku masih mengumpulkan data dan belum dapat memastikan identitas warga yang dimaksud maupun siapa pihak yang membawanya.

“Informasinya mobil polisi yang bawa. Warga yang diculik bajunya robek-robek, sempat dikejar warga tapi tidak terkejar,” jelasnya.

Melihat situasi di lapangan, jajaran Forkopimda Bondowoso langsung turun ke Polsek Sempol Ijen. Di antara yang hadir:

Komandan Kodim 0822 Letkol. Arh. Achmad Yani

Kapolres Bondowoso AKBP. Harto Agung Cahyono

Wakil Bupati Bondowoso As’ad Yahya Syafi’i

Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir


Bahkan seorang pejabat utama dari Polda Jatim juga tampak hadir memantau langsung suasana.

Warga yang sempat memadati Polsek akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 11.00 WIB.

“Tidak ada yang terluka,” jelas salah satu warga berinisial D.

Anggota DPR RI Sesalkan Kejadian

Sementara itu Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan, turut menyayangkan insiden tersebut.

Ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara semua pihak untuk meredam provokasi yang dapat memperkeruh keadaan.

“Kami menyesalkan ini terjadi saat kami bersama Forkopimda dan PTPN sedang mencari jalan terbaik untuk kesejahteraan masyarakat Ijen. Saya berharap provokator yang mencoba mengadu domba bisa diproses sesuai hukum. Semua masalah saya yakin bisa selesai secara humanis,” pungkasnya.

Saat ini kondisi di Kecamatan Ijen masih mendapat pengamanan ketat petugas gabungan. 

Editor : Riski Amirul Ahmad