get app
inews
Aa Text
Read Next : Pergi Mencari Ikan, Seorang Nelayan Tenggelam di Perairan Mimbo

Agar Berkah dan Selamat, Nelayan Pesisir Panarukan Gelar Tradisi Petik Laut

Kamis, 10 Juli 2025 | 14:07 WIB
header img
Pelepasan Sesaji Oleh Perahu Nelayan Saat Gelar Tradisi Petik Laut. Foto : Ist

SITUBONDO, INewsBondowoso.id - Ratusan nelayan melakukan ritual petik laut di pesisir pantai Situbondo. Ritual petik laut  ini bertujuan mengharap keberkahan dan keselamatan.

Selain itu  ritual petik laut ini juga dimaksudkan sebagai sarana menarik wisatawan.

Ratusan nelayan pesisir Desa Kilensari Kecamatan Panarukan menggelar tradisi petik laut.

Puluhan kapal nelayan di hias dan bermanuver di tengah laut mengelilingi larung sesaji.

Sesaji tersebut antara lain kepala sapi, jajanan, berbagai macam hasil bumi seperti buah-buahan dan sayuran.

Tradisi petik laut adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat nelayan sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan atas rezeki yang diberikan dari hasil laut dan memohon keselamatan serta kelancaran dalam mencari nafkah.

Tradisi ini diadakan setiap tahun dan biasanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti pada bulan muharram atau suro dalam penanggalan jawa.

Inti dari tradisi ini adalah melarung sesaji ke laut yang berisi makanan, kepala sapi yang di hias dengan bungat melati atau benda-benda lain yang dianggap memiliki makna simbolis.

Sesaji ritual petik laut ini pun dinaikkan ke perahu kecil yang terbuat dari batang pohon pisang dan selanjutnya ditarik ke tengah laut sekitar dua mil dari bibir pantai.
 
Selama perjalanan ke tengah laut, puluhan perahu nelayan desa setempat beriringan ke tengah laut.

Saat sesaji di lepas,  sejumlah nelayan pun langsung terjun kelaut dan berebut sesaji karena menurut mereka mengambil makanan dan hasil bumi sesaji itu dipercaya memberi keselamatan bagi nelayan dan tangkapan ikan akan bertambah.

"Hasil laut yang kita dapat nanti bisa berlimpah, sekarang ini banyak nelayan yang hilang juga karena cuaca buruk jadinya kami meminta ijin agar selama bekerja kami di beri keselamatan," ungkap Marsono, Nelayan.

Tradisi tahunan ini adalah  kearifan lokal yang menarik dan membangun kekompakan warga dengan gotong royong.

Sementara itu, Tri Astutik salah satu penonton asal Desa Klatakan mengatakan, dirinya rela berpanas-panasan di pinggir dermaga sengaja ingin melihat kapal hias yang ada di tengah laut.

"Dari pagi disini buat dapetin tempat paling ujung biar puas lihat kapal di hias gitu, seru saja sih dari sini terlihat bagus dengan hiasan yang bermacam-macam." pungkasnya.

Editor : Riski Amirul Ahmad

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut