Bondowoso, iNewsBondowoso - Ditengah pesatnya perkembangan teknologi mesin, pandai besi tradisional di Kabupaten Bondowoso masih bertahan. Memaksimalkan digital marketing, pemesan hasil kerajinan ini meluas hingga Pulau Kalimantan.
Kerajinan tradisional pandai besi atau pembuat pisau dan samurai masih terus eksis ditengah majunya teknologi mesin. Di Kabupaten Bondowoso salah satu pandai besi yakni di Desa Sumber Kemuning Kecamatan Tamanan.
Setiap hari para perajin terlihat sibuk membuat bermacam peralatan. Proses kerajinan ini cukup panjang, mulai dari pembentukan awal dengan cara dibakar dan di tempa hingga terlihat model yang diinginkan.
Setelah bentuk terlihat seperti pisau, berbagai ukuran golok pemotong, sabit atau arit. Perajin kemudian melakukan proses menajamkan dengan gerinda lanjut diasah agar lebih tajam.
Bahan besi jadi ini nantinya diberikan gagang kayu dan dibuatkan tempat atau sarung agar aman. Menurut Wahyudi Prasetyo, Perajin pandai besi, untuk bertahan di pasaran dirinya memanfaatkan digital marketing yang saat ini dirasakan sangat menopang kenaikan omset.
Selain dari Kabupaten di Pulau Jawa konsumen juga berasal dari daerah di Pulau Kalimantan. Sementara itu pemesan dari luar negeri yaitu Malaysia dan Singapura.
"Melalu digital marketing pesanan kita naik, hanya saja kita terkendala pengiriman karena ongkosnya mahal," ucap Wahyudi Prasetyo.
Bahan yang digunakan pun bervariasi mulai dari spring steel, cakram, monel dan baja D2. Harga yang dibanderol pun cukup murah mulai dari 250 ribu rupiah untuk pisau ukuran kecil hingga jutaan rupiah untuk pesanan para kolektor.
Editor : Riski Amirul Ahmad