Jakarta, CNN Indonesia -- Ghostbusters Frozen Empire resmi tayang di Indonesia sejak 20 Maret 2023. Film ini jadi kelanjutan Ghostbusters: Afterlife (2021) yang merupakan kebangkitan kembali waralaba film pemburu hantu legendaris itu.
Dalam Ghostbusters Frozen Empire, sejumlah pemain sebelumnya kembali lagi, seperti Paul Rudd, Carrie Coon, Finn Wolfhard, dan Mckenna Grace. Namun ada juga pemain baru sebagai pendukung, yakni Emily Alyn Lind.
Baca Juga Tragedi Nyata di Balik Hantu Gentayangan Ghostbusters Frozen Empire" selengkapnya di sini:
Lind yang dikenal dengan serial garapan ulang Gossip Girl memerankan sosok hantu gentayangan bernama Melody. Melody biasa berkeliaran di Washington Square Park, New York City.
Alkisah, ketika Phoebe (Mckenna Grace) galau karena konflik dengan keluarganya dan Ghostbusters, ia memilih untuk menyendiri di taman tersebut dan akan bermain catur.
Namun saat bermain sendirian, tiba-tiba pion catur bergerak sendiri seolah-olah mengajak untuk melawan Phoebe. Phoebe yang cuek terus bermain dengan catur yang bergerak sendiri itu.
Hingga kemudian, muncul sosok hantu perempuan dengan lidah api di sekujur tubuhnya muncul depan Phoebe. Hantu itu berwujud perempuan berkisar usia 16 tahun.
Hantu tersebut berusaha menakuti Phoebe, tapi tak berdampak apapun. Phoebe yang mengetahui hantu itu tetap cuek memainkan permainan catur.
Sempat heran, hantu itupun bertanya kepada Phoebe alasan dirinya tak takut dengan kemunculan hantu. Phoebe pun menyebutkan siapa dia sebenarnya dan malah mengajak mengobrol hantu itu.
Hantu itu mengenalkan dirinya bernama Melody dan mengaku ia adalah korban kebakaran sebuah apartemen. Namun dirinya bergentayangan tak bisa ke alam baka seperti keluarganya karena merasa ada urusan yang belum selesai.
Karakter Melody yang menjadi teman baru Phoebe itu sejatinya terinspirasi dari kisah nyata.
"Hantu remaja, Melody, meninggal dalam kebakaran di Washington Square beberapa dekade lalu," tulis tim Ghostbusters Frozen Empire dalam catatan produksi yang diterima CNNIndonesia.com.
Kejadian kebakaran yang dimaksud tersebut adalah Triangle Shirtwaist Factory fire, sebuah insiden kebakaran yang terjadi di kawasan Greenwich Village, Manhattan, New York City, persis di sisi timur Washington Square Park.
Kebakaran itu terjadi pada Sabtu, 25 Maret 1911 dan disebut sebagai bencana paling mematikan dalam sejarah New York City dan salah satu yang paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat.
Sebanyak 146 orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut, dengan rincian 123 perempuan dan anak perempuan serta 23 laki-laki.
Mereka meninggal karena berbagai sebab, karena kebakaran, menghirup asap, terjatuh, hingga tewas karena loncat dalam rangka menyelamatkan diri.
Korban dari bencana tersebut sebagian besar adalah imigran asal Italia dan Yahudi, serta anak-anak perempuan berusia 14 hingga 23 tahun, seumuran dengan karakter Melody.
Triangle Shirtwaist Factory merupakan perusahaan garmen yang menempati lantai 8, 9, 10 gedung Asch Building dan memproduksi pakaian perempuan. Tercatat, ada 500 pekerja perempuan yang bekerja di sana.
Upaya pemadaman berlangsung lambat, ditambah dengan ratusan pekerja yang terjebak karena api memotong akses mereka dan pintu sisi lain yang terkunci, membuat bencana menjadi amat mematikan.
Setelah berjam-jam upaya pemadaman dan puluhan orang nekat loncat hingga tewas di jalanan, kebakaran itupun padam. Sebanyak 146 orang meninggal dunia akibat terbakar, sesak napas, jatuh dari ketinggian, atau kombinasi ketiganya.
113 tahun setelah bencana tersebut, Ghostbusters Frozen Empire memberikan penghormatan terhadap para korban melalui karakter Melody yang berusaha untuk menuntaskan urusannya di dunia fana.
"Melody itu jiwanya tua dan cerdas," kata Emily Alyn Lind selaku pemeran sosok Melody. "Dia suka usil di taman itu, tapi Phoebe tidak terpengaruh,"
"Mereka jadinya berbincang dan menyadari persis bahwa mereka sangat mirip, mereka sama-sama yang terkucilkan. Saya pikir banyak orang tumbuh merasa mereka berbeda dari orang lain, jadi ini sangat penting ketika kau menemukan orang yang bisa diandalkan." lanjutnya.
Editor : Riski Amirul Ahmad