get app
inews
Aa Text
Read Next : Tangis Haru Warnai Pembacaan Surat Cinta Anak Ke Orangtua Saat Seminar Parenting SMP IT BIC

Kenali 7 Ciri - ciri Kamu Dibesarkan oleh Orang Tua Narsistik

Sabtu, 14 Januari 2023 | 19:30 WIB
header img
Foto : Ilustrasi

Bondowoso, iNewsBondowoso.id -  Orang tua tentu mengharapkan yang terbaik untuk buah hati. Namun, ada kesalahan yang dilakukan oleh orang tua yang tidak disadari dalam mendidik anak. Salah satunya yaitu kepribadian orang tua Narsistik.

Narsistik merupakan kondisi gangguan kepribadian dimana seseorang akan menganggap dirinya sangat penting dan harus dikagumi. Tentunya hal ini dapat berpengaruh terhadap masa depan sang anak.

Anastasya Satriyo, Psikolog Anak dan Remaja mengatakan sebagai psikolog tidak bisa melakukan diagnosa untuk orang dewasa. Tapi justru sering menemukan kondisi Efek Psikologis pada usia anak-anak hingga remaja. Dampak ini akibat tumbuh dan diasuh oleh orang tua narsistik selama bertahun-tahun.

Berikut ciri-ciri bahwa kamu diasuh oleh orang tua Narsistik :

1. Orang tua dengan kepribadian narsistik, sangat ingin bahkan memaksa untuk mengikuti jalan hidup dan pilihan karir mereka. Anak makin mengalami kesulitan hidup dan kena mental ketika mulai menemukan identitas diri untuk menjalani kehidupan yang berbeda dari orang tua. Ini artinya pemahaman Hak Asasi Manusia tidak berlaku dalam keluarga.

2. Orang tua kepribadian Narsistik hanya fokus pada kemampuan, penampilan dan peforma anak.  Meski anak telah berusaha melakukan Terbaik versi anak, orang tua tetap merasakan ketidakpuasan atas capaiannya sehingga anak akan merasa tidak pernah cukup layak untuk MENDAPATKAN CINTA orang tua.

3. Anak dari orang tua kepribadian Narsistik HANYA merasa dicintai orang tua ketika "SEDANG SUKSES" atau mendapatkan pencapaian. Tidak heran di usia dewasa anak tumbuh menjadi diri yang intens MERAGUKAN DIRI (High in Self-Doubt) serta memiliki perfeksionisme yang tinggi. Di usia anak yang telah dewasa, justru orang di sekitarnya yang merasa LELAH untuk keep up standart anak yang terlalu tinggi dan berlebihan sama halnya yang dirasakan saat anak usia kecil.

4. Sejak usia Anak kecil hingga dewasa, orang tua kepribadian Narsistik TIDAK BISA MEMAHAMI alasan orang lain memiliki pilihan dan preferensi yang berbeda. Jika anak mengambil pilihan berbeda dari orang tua, maka akan langsung direndahkan dan mendapatkan respon tidak baik. Contoh dengan kalimat "kok bisa kamu pilih kayak gitu? Ini tempat kaya gini yang kamu pilih?". Sedangkan ketika berada di dunia luar rumah, anak akan mendapatkan pengalaman baru yang menyadarkan bahwa perbedaan hal wajar sebagai realita hidup.

5. Orang tua dengan kepribadian Narsistik meyakini bahwa pilihan dan opini mereka adalah yang terbaik, tidak bisa didebat, tidak bisa diajak diskusi 2 arah, dan tidak mampu memahami perspektif orang lain yang di luar pemikiran mereka.

6. Orang tua kepribadian Narsistik memiliki aturan yang kaku terhadap anak terutama dalam penampilan, perilaku dan cara pikir dengan tujuan anak terlihat Sempurna dan terpandang di mata orang lain. Tapi orang tua tidak punya kemampuan dan empati terhadap emosi anak. Dampaknya anak rentan mengalami depresi di masa mendatang.

7. Orang tua kepribadian Narsistik suka dan sering MENGINTIMIDASI, MENGANCAM dan MENGULTIMATUM. Contoh "kalau kamu tetap memilih, saya seumur hidup tidak akan memaafkanmu". Karakter Orang tua narsistik terkesan berlebihan dan jika diterapkan selama bertahun-tahun berpotensi membuat anak frustasi.

Diharapkan anak atau remaja yang memiliki ciri-ciri di atas mendapatkan kesempatan, kekuatan dan keinginan untuk memulihkan diri dari pengalaman masa kecil juga dari trauma emosi yang dialami sebagai anak. Memulihkan diri di aspek psikologis, belajar dan berkomitmen setiap hari untuk bisa menyadari dan merasakan KEBERHARGAAN diri dan hidup. Sehingga bisa mengubah pola Parenting, pola emosi, pola ke pasangan dan anak kelak.

Menurut Anastasya, jika tidak lahir dan tumbuh dari keluarga yang sehat mental dan sehat emosi, pastikan diri anda menjadi agen perubahan untuk diri sendiri sehingga dapat melahirkan keluarga dan anak yang sehat sehat mental.

Editor : Riski Amirul Ahmad

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut