Hanya Gara-Gara Saling Tatapan Mata, 2 Pria Dikeroyok Sekelompok Orang

SITUBONDO, iNewsBondowoso.id -  Sekelompok orang nekat menyerang dua pria hingga terjadi perkelahian di jalan raya pantura Situbondo.  Aksi perkelahian ini terekam kamera warga dan viral di media sosial.

Pemicu hingga saling baku hantam ini diduga akibat tersinggung dari tatapan mantan suami hingga mengundang perkelahian. Kini  kasus perkelahian ini telah di tangani oleh pihak Kepolisian.

Baca Juga

Polisi Tetapkan 2 Orang Tersangka Kasus Pengeroyokan Sopir Truk Asal NTB Hingga  Tewas

Aksi perkelahian  terjadi di jalan raya pantura  tepatnya di desa Trigonco Kecamatan Asembagus Situbondo. Sekelompok remaja menyerang kedua korban  hingga aksi saling baku hantam pun terjadi.

Bahkan dalam rekaman kamera cctv milik Apotek Subur Jaya tersebut, terlihat kedua korban terpojok saat di serang oleh lawannya. Beberapa kali  korban bernama Hilman (32)  dan angga (21)  warga desa Wringin Anom Asembagus  menerima pukulan dan sabetan diduga benda tajam.

Usai melakukan penganiayaan, sekelompok orang tersebut langsung memilih pergi setelah warga setempat berdatangan dan hendak melerai perkelahian tak seimbang tersebut.

Baca Juga

Terekam CCTV Seorang Pemuda Dikeroyok Gerombolan Geng Motor

Akibatnya korban Hilman menderita  luka di bagian kepala  sementara  Angga mengalami luka sobek di bagian lehernya.

Kapolsek Asembagus, Iptu. Gede sukarmadiyasa, membenarkan adanya pengeroyokan. Hasil penyidikan Satreskrim Polsek Asembagus,  pemicu perkelahian lantaran suami baru dari mantan istri Angga tersinggung dari tatapan mata korban.

Ketersinggungan terjadi saat terlapor bersama istrinya  mengantar pulang anaknya ke rumah Angga.

Baca Juga

Hanya Gara-Gara Kunci Motor, Seorang Anak Punk Dikeroyok 2 Pemuda

"Memang benar kami telah menerima laporan adanya peristiwa pengeroyokan kepada 2 orang pria. Saat ini masih dalam penyelidikan dan akan kita kejar pelakunya," tegasnya.

Kini kasus perkelahian tersebut telah di tangani oleh penyidik Reskrim Polsek Asembagus. Korban maupun saksi telah dimintai keterangan. 

Editor : Riski Amirul Ahmad