JEMBER, iNewsBondowoso.id - Menumbuhkan kesadaran lingkungan dan kecintaan terhadap alam perlu dimulai sejak usia dini. Melalui kegiatan pelatihan budidaya krisan, para siswa diperkenalkan pada pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan memahami proses kehidupan tanaman.
Upaya ini menjadi bagian dari pembentukan generasi hijau yakni generasi yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, tanggung jawab terhadap alam, serta kemampuan untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai wujud nyata dari upaya tersebut, sekelompok dosen dari Politeknik Negeri Jember melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Membentuk Generasi Hijau Melalui Pelatihan Budidaya Krisan Bagi Siswa Sekolah Dasar”, yang digelar di Teaching Factory (TEFA) Nursery dan Bunga Potong pada Kamis, 11 September 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program PNBP Polije Tahun 2025 yang diinisiasi oleh tim dosen lintas bidang pertanian dan pendidikan.
Pelatihan dikemas secara edukatif dan aplikatif dengan melibatkan siswa secara langsung dalam proses menanam bunga krisan dalam pot, mulai dari menyiapkan media tanam, menanam bibit, hingga merawat tanaman agar tumbuh subur dan berbunga indah.
Para dosen dan mahasiswa pendamping turut membimbing siswa satu per satu, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, interaktif, dan penuh antusiasme.
Menurut ketua pelaksana, Hanif Fatur Rohman, S.P., M.P., kegiatan sederhana seperti menanam bunga krisan dapat menjadi pengalaman bermakna bagi anak-anak.
“Melalui kegiatan ini, mereka belajar tentang tanggung jawab, memahami proses kehidupan, dan pentingnya menjaga lingkungan. Dari hal kecil inilah karakter peduli alam mulai tumbuh,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan dasar, sekaligus memperkuat komitmen terhadap pendidikan lingkungan hidup. Melalui program seperti ini, diharapkan muncul generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki empati ekologis dan semangat menjaga kelestarian alam untuk masa depan yang berkelanjutan.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait
