JEMBER, iNewsBondowoso.id – Tantangan ketahanan pangan di Indonesia bukan hanya soal ketersediaan bahan pangan, tetapi juga keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan petani dan peternak, serta pemanfaatan teknologi modern. Isu inilah yang menjadi sorotan utama dalam The Sixth Conference on Climate and Applied Animal Sciences (CAAS 2025) yang berlangsung pada 25–26 September 2025.
Konferensi yang diikuti 481 peserta dari dalam dan luar negeri ini dirangkaikan dengan peringatan Dies Natalis ke-37 Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember (Polije). Direktur Polije, Saiful Anwar, S.TP., M.P., menyebut forum tahunan tersebut sebagai wujud kesinambungan tradisi akademik yang telah berjalan enam tahun terakhir.
“Hari ini tercatat sekitar 481 peserta, terdiri atas dosen, peneliti, praktisi, dan mahasiswa. Konferensi ini menunjukkan tradisi akademik yang semakin berkembang, dengan tema yang sangat relevan bagi ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Ketua Panitia CAAS 2025, Ir. Agus Hadi Prayitno, S.Pt., M.Sc., menambahkan konferensi ini diikuti peserta dari 20 instansi di 4 negara dengan 34 artikel ilmiah yang dipresentasikan.
“Tema Sustainable Ability-Based Meat and Animal Science for National Food Resilience kami harapkan dapat membawa forum ini ke tingkat internasional dan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan pertanian serta peternakan Indonesia,” jelasnya.
CAAS 2025 juga menghadirkan pembicara dari berbagai bidang, baik akademisi, peneliti, maupun praktisi industri, yang membahas solusi inovatif untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait
