Bondowoso, INewsBondowoso - Beragam cara untuk memperkenalkan seni tradisi kepada generasi milenial. Di Bondowoso sekitar Seribu siswa menggelar aksi tari ojhung. Tari massal ini dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri).
Rekor Muri tari ojhung ini digelar di Alun - alun Ki Bagus Asra. Tercatat total ada 1.058 siswa yang mengikuti kegiatan ini. Mereka merupakan siswa dari berbagai sekolah tingkatan yang ada di Kota Tape.
Ojhung merupakan budaya khas bondowoso dan kawasan tapal kuda lainnya. Dalam budayanya, ojhung biasanya dilakukan saat musim kemarau panjang. Selain sebagai budaya, ojhung juga dipercaya untuk mendatangkan hujan.
Dua orang bertelanjang dada saling berhadapan dan bertarung mencambukkan sebatang rotan sebagai senjata satu sama lain. Sasarannya adalah punggung, rotan itu lalu dicambukkan ke lawannya secara bergantian.
Biasanya bekas cambukan rotan seukuran jempol tangan meninggalkan luka bahkan hingga berdarah di punggung bagi mereka yang terkena cambukan lawannya. Bekas cambukan yang mengeluarkan darah tersebut dipercaya sebagai penanda bakal segera turun hujan.
"Kami sengaja melibatkan para pelajar karena mereka generasi penerus bangsa yang harus tetap memperhatikan budaya adiluhung," ucap Drs. Bambang Soekwanto MM, Pj Bupati Bondowoso.
Para pelajar ini diharap dapat mempertahankan seni budaya tradisional di tengah gempuran budaya modern di era milenial saat ini.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait