Bondowoso, iNewsBondowoso - Sejumlah petani kopi di Bondowoso mendapatkan Program Project Management Office (PMO) kopi nusantara dari Kementerian BUMN. Meski produktivitas kopi meningkat, namun para petani mengeluhkan harga pupuk yang tinggi.
Project management office kopi nusantara terus melakukan program pendampingan terhadap para petani kopi serta membantu membuka akses pembiayaan dan pemasaran.
Lewat program makmur kopi, lembaga ini telah berhasil mendorong produktivitas hasil produksi dan kualitas mutu kopi milik petani di Desa Sukorejo Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso.
Di Desa ini ada 171 petani di bawah binaan ketua kelompok Agus Suprapto (39). Awalnya lahan kopi milik Agus di petak 24 C yang dijadikan demplot atau percontohan oleh program PMO.
Jenis kopi yang diproduksi yaitu arabica specialty. Para petani asal Desa Sukorejo sudah mulai memanen kopi arabika sejak pertengahan Bulan Mei 2023.
Kualitas dan produktivitas kopi arabika di wilayah Gunung Ijen ini semakin membaik dibanding dengan panen tahun sebelumnya. Petani mendapatkan produktivitas hingga 1.950 Kg gelondong buah ceri kopi per hektar pada masa panen 2023, naik sekitar 40% dibandingkan tahun sebelumnya.
Agus suprapto mengatakan produktivitas kopi miliknya masih di angka 1.400 Kg gelondong ceri kopi per hektar sebelum ikut program tersebut. Namun produktivitas pada tahun 2023 telah mencapai 1.950 Kg gelondong ceri kopi per hektar.
Produktivitas ini belum optimal meskipun telah dilakukan pemupukan dan budidaya seperti yang dicontohkan.
"Secara kualitas dan kuantitas produksi kopi kami semakin baik secara mutu, namun itu belum maksimal karena harga pupuk yang relatif masih tinggi," ungkap Agus pada awak media.
PMO kopi nusantara dibentuk sejak awal 2022 oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara bersama swasta, asosiasi, dan lembaga penelitian dengan tujuan mengembangkan dan mengimplementasikan ekosistem bisnis komoditas kopi yang holistik dan berkelanjutan.
PMO kopi nusantara akan terus menyambungkan ekosistem dari hulu ke hilir agar produktivitas dan kualitas kopi meningkat. Harapannya jika kualitas naik maka harga jualnya tentu akan meningkat juga.
Peningkatan kualitas dan produktivitas kopi bertujuan untuk menunjang kemampuan indonesia dalam meningkatkan daya saing kopi indonesia di pasar global.
Ke depan PMO kopi nusantara akan mendampingi petani melakukan sertifikasi agar bisa mendapatkan harga yang premium. Selain dijual ke luar petani juga bisa menjual kopi mereka ke pabrik kopi Kebun Blawan milik PT Perkebunan Nusantara XII.
Pabrik ini memang didedikasikan oleh tim PMO kopi nusantara wilayah Jawa Timur untuk memberikan nilai tambah bagi petani di kawasan ijen.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait