Bondowoso, iNewsBondowoso - Beragam cara dilakukan untuk menyambut datangnya hujan. Di Kabupaten Bondowoso Ratusan masyarakat menggelar budaya karapan sapi yang diikuti puluhan peserta. Ratusan masyarakat terlihat antusias dan senang melihat kegiatan yang digelar setiap tahun ini.
Masyarakat Desa Gubrih Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso menyambut datangnya hujan dengan menggelar budaya karapan sapi. Acara dilaksanakan di areal persawahan milik warga.
Prosesi awal dari karapan sapi ini adalah dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan diiringi gamelan Madura.
Karapan sapi ini terdapat seorang joki dan 2 ekor sapi yang dipaksa untuk berlari sekencang mungkin sampai garis finish.
Joki tersebut berdiri menarik semacam kereta kayu dan mengendalikan gerak lari sapi. Panjang lintasan pacu kurang lebih 100 meter dan berlangsung dalam kurun waktu 10 detik sampai 15 detik.
Selain di perlombakan, karapan sapi juga merupakan ajang pesta rakyat dan tradisi yang bisa mengangkat status sosial seseorang. Bagi mereka yang ingin mengikuti perlombaan karapan sapi harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk melatih dan merawat sapi-sapi yang akan bertanding sebelumnya.
Sapi karapan diberikan aneka jamu dan puluhan telur ayam per hari khususnya menjelang diadu di arena karapan.
"Kegiatan ini rutin kami lakukan untuk menyambut datangnya hujan, selain itu untuk menghibur masyarakat," ujar Abdul Bari, Kepala Desa Gubrih.
Pemenang lomba karapan sapi mendapatkan hadiah uang tunai Lima Ratus Ribu Rupiah.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait