Bondowoso, iNewsBondowoso.id- Sejumlah petani penggarap lahan pertanian di wilayah Gunung Ijen melakukan aksi menutup akses Jalan di kawasan tersebut. Penutupan dilakukan sebagai aksi protes terhadap Perhutani akibat sengketa lahan dengan sebuah Perusahan swasta.
Beginilah sejumlah petani yang berkumpul di daerah sengketa lahan. Dalam aksinya mereka memasang barikade berupa pohon yang sengaja ditebang. Kayu-kayu dan ranting tersebut diletakkan di tengah jalan menuju Petak 88 dan sekitarnya atau dikenal sebagai kawasan Curah Penai.
Akibat aksi penutupan Jalan tersebut, akses menuju kawasan pertanian sayur-mayur tertutup dan tidak bisa dilalui. Tidak hanya melintangkan pohon, Belasan petani berasal dari Kawasan Ijen dan sekitarnya ini juga berjaga - jaga. Mereka menyuruh memutar balik siapapun yang hendak melintas.
Pemicu persoalan ini adalah sengketa lahan. Petani sekitar Ijen yang biasanya menanam tanaman hortikultura di kawasan Ijen,kali ini dilarang setelah ada perusahaan yang ditunjuk Perhutani masuk. Akibatnya para petani kehilangan lahan garapannya. Para petani penggarap awalnya sempat dijanjikan lahan baru oleh Perhutani Bondowoso, namun hingga kini janji tersebut hanya kosong belaka.
"Selama ini kami tak pernah diajak ngomong maupun sosialisasi tentang alih garap itu. Tahu-tahu sudah ditraktor oleh perusahaan pengelola," ujar Ahmad Yudi, Petani setempat.
Perusahaan swasta yang ditunjuk oleh Perhutani saat ini menggarap lahan seluas sekitar 200 Hektare. Sebagian besar luasan lahan tersebut saat ini digarap warga sekitar.
Bahkan warga penggarap yang mengelola lahan sejak Puluhan Tahun tersebut juga membuat jalan masuk menuju lokasi yang dilakukan secara swadaya.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait