Pada saat kota ini jatuh di tangan Utsmaniyyah, semua simbol yang berkaitan dengan Kristen ortodoks ditutup karena dijadikan sebagai masjid.
Namun saat fungsinya berubah menjadi museum, baik pernak-pernik ortodoks maupun gaya islami tidak dihilangkan, justru menjadi daya tarik tersendiri dari bangunan ini.
3 Hal Menarik di Dalam Haghia Shopia
1. Dibangun oleh kekaisaran Romawi
Hagia Sophia ini dibangun pada masa kerajaan Bizantium di Romawi. Pangeran Konstatinus memerintahkan untuk membangun katedral sebagai tempat ibadah hampir 900 ribu rakyat Kristen ortodoks di sana.
Sebelum menjadi Istanbul, namanya adalah konstatinopel. Nama ini dinisbatkan pada nama ayah pangeran Konstatinus, yaitu Konstatinus yang ke 1.
2. Berkali-kali terbakar
Bangunan Hagia Sophia, sebelum menjadi museum dan masjid adalah sebuah gereja. Bangunannya terbuat dari kayu. Pada tahun 404 M, ketika banyak terjadi pemberontakan terhadap Bizantium, bangunan megah ini terbakar habis, baru kemudian direnovasi ulang tahun 415 M.
Sayangnya, satu abad setelah itu, bangunan ini kembali terbakar ketika ada pemberontakan Nika. Justinianus memerintahkan pembongkaran Hagia Sophia pada 532 dan menugaskan arsitek terkenal Isidoros (Milet) dan Anthemios (Tralles) untuk membangun basilika baru.
Hagia Sophia kembali direnovasi dan selesai pada 537 M dan menjadi bangunan megah hingga sekarang. Hanya saja mengalami beberapa perombakan dikarenakan alih fungsi bangunan, mulai dari menjadi museum, hingga masjid seperti sekarang ini.
Editor : Taufik Hidayat
Artikel Terkait