Disukai Makhluk Gaib Hingga Mudah Kesurupan, Ternyata 13 Weton Ini Memiliki Aroma Khas Pada Tubuhnya
BONDOWOSO, iNewsBondowoso.id – Beberapa orang yang lahir pada weton tertentu cendrung akan sering mengalami ganguan dari makhluk gaib.
Bukan tanpa alasan, melainkan adanya pintu gerbang yang terbuka sehingga aroma khas dari weton ini mudah tercium oleh sebangsa dedemit hingga raja jin.
Dalam Primbon Jawa hal ini dijelaskan bahwa ada 13 weton kelahiran yang disebutkan memiliki tulang wangi dan darahnya manis.
Akibat dari hal itulah beberapa orang yang lahir pada weton ini cenderung selalu didekati oleh para makhluk gaib (demit).
Dengan adanya hal tersebut maka seringkali membuat para pemilik dari weton ini merasa terganggu baik oleh makhluk yang bersifat jahat ataupun baik.
Selain ada efek negatif, namun siapa sangka pemilik dari weton ini justru ada sisi positifnya.
Dimana akibat dari selalu diikutinya oleh makhluk gaib ataupun khodam. Sehingga tak jarang makhluk gaib yang menyukainya malah menuntunya ke arah kesuksesan.
Adapun 13 weton yang disebutkan memiliki aura khas tulang wangi dan darahnya manis yakni sebagai berikut :
1. Rabu Pon
Jumlah neptu 14 berasal dari Rabu 7 dan Pon 7.
2. Sabtu Kliwon
Jumlah neptu 17 berasal dari Sabtu 9 dan Kliwon 8
3. Jumat Kliwon
Jumlah neptu 14 berasal dari Jumat 6 dan Kliwon 8
4. Selasa Kliwon
Jumlah neptu 11 berasal dari Selasa 3 dan Kliwon 8
5. Senin Pon
Jumlah neptu 11 berasal dari Senin 4 dan Pon 7
6. Kamis Wage
Jumlah neptu 12 berasal dari Kamis 8 dan Wage 4
7. Minggu Wage
Jumlah neptu 9 berasal dari Minggu 5 dan Wage 4
8. Sabtu Legi
Jumlah neptu 14 berasal dari Sabtu 9 dan Legi 5
9. Senin Legi
Jumlah neptu 9 berasal dari Senin 4 dan Legi 5
10. Kamis Legi
Jumla neptu 13 berasal dari Kamis 8 dan Legi 5
11. Rabu Wage
Jumlah neptu 11 berasal dari Rabu 7 dan Wage 4
12. Minggu Kliwon
Jumlah neptu 13 berasal dari Minggu 5 dan Kliwon 8
13. Jumat Legi
Jumlah neptu 11 berasal dari Jumat 6 dan Legi 5
Itulah ke 13 weton yang memiliki tulang wangi ataupun darah manis, sehingga disukai oleh para demit menurut kitab Primbon Jawa.
Editor : Taufik Hidayat
Artikel Terkait