Pengembangan Ekonomi Hijau Lewat Budidaya Kopi Presisi di Desa Klungkung
JEMBER, iNewsBondowoso.id - Ekonomi Hijau merupakan model pembangunan yang bertujuan mencapai pembangunan berkelanjutan dengan mempertahankan sumber daya lingkungan sambil meningkatkan kesejahteraan manusia dan keadilan sosial.
Konsep ini digaungkan di Desa Klungkung, Kabupaten Jember, melalui kegiatan pengabdian masyarakat skema Program Transformasi Teknologi dan Inovasi (PTTI) yang dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Jember.
Kegiatan PTTI berfokus pada penerapan teknologi budidaya dan pengolahan kopi terintegrasi, bertujuan meningkatkan kualitas komoditas unggulan desa sekaligus mendorong keberlanjutan lingkungan.
Program ini mendapatkan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2025, menunjukkan pengakuan terhadap urgensi inovasi terapan di tingkat desa.
Tim Polije menggandeng Kelompok Tani Santoso sebagai mitra utama penggerak sektor pertanian kopi di desa tersebut.
Pendampingan diberikan secara komprehensif, meliputi peningkatan teknik budidaya kopi yang lebih presisi, manajemen naungan yang optimal, hingga pengolahan pascapanen berstandar baik.
Ketua Tim PTTI, Refa Firgiyanto, S.P., M.Si., menjelaskan bahwa pendekatan inovasi yang dibawa timnya ditujukan agar petani dapat langsung mempraktikkan teknik budidaya kopi dan pengolahan pascapanen berstandar.
“Pendekatan yang kami bawa adalah inovasi yang bisa langsung dipraktikkan di lapangan. Mulai dari teknik budidaya kopi yang lebih presisi, pengolahan pascapanen berstandar baik, hingga sistem pertanian sirkular. Harapannya, petani dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujar Refa Firgiyanto.
Para petani kopi di Desa Klungkung yang selama ini mengandalkan praktik budidaya turun-temurun, kini mendapatkan wawasan tambahan yang sangat bermanfaat.
Pelatihan mencakup pemupukan tepat waktu, manajemen naungan yang optimal, pengendalian hama terpadu, hingga teknik fermentasi dan roasting dasar. Peningkatan keterampilan ini diharapkan meningkatkan mutu cita rasa kopi lokal secara signifikan.
Ketua Kelompok Tani Santoso, Ibni Hayim, menuturkan bahwa pendampingan ini membuka peluang baru bagi petani kopi untuk meningkatkan nilai jual produk.
“Selama ini kami mengolah kopi sebisanya. Setelah mengikuti pelatihan, kami belajar bagaimana cara merawat, memanen, dan mengolah kopi dengan standar yang benar. Kami yakin kopi Klungkung bisa punya nilai jual lebih tinggi,” tutur Ibni Hayim.
Program PTTI ini tidak hanya berfokus pada transfer teknologi, tetapi juga membangun kapasitas masyarakat desa Klungkung agar mampu mengelola usaha tani secara mandiri dan berkelanjutan.
Polije berupaya memastikan bahwa inovasi kampus terintegrasi dengan kearifan lokal untuk memberikan dampak nyata bagi pembangunan ekonomi hijau desa.
"Melalui integrasi inovasi ini, Polije berharap Desa Klungkung dapat menjadi pionir kawasan hijau dan produktif yang memadukan inovasi pertanian modern dengan potensi kopi lokal demi kesejahteraan masyarakat," tegas Perwakilan Tim PTTI.
Editor : Riski Amirul Ahmad