Keterbatasan Akses, Warga Tandu Ibu Muda yang Akan Melahirkan Lewati Jalan Terjal di Taman Krocok
BONDOWOSO, INewsBondowoso.id -
Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan perjuangan menyentuh hati warga di Kabupaten Bondowoso.
Dalam video tersebut, tampak belasan pria bahu-membahu menandu seorang wanita muda yang tengah hamil besar dan akan melahirkan.
Wanita yang diketahui bernama Novi Oktavia (19), warga Dusun Petung, Desa Kretek, Kecamatan Taman Krocok, itu tampak lemah terbaring di atas kursi plastik berwarna merah.
Dua batang bambu panjang dipasang di sisi kursi, sementara sejumlah pria dengan hati-hati mengangkatnya bergantian melewati jalan setapak di tengah perbukitan.
Di belakang rombongan, tampak beberapa warga lain mengikuti ada yang membawa payung, ada pula yang mengendarai sepeda motor di medan licin dan berbatu.
Di ujung jalan, ambulans sudah bersiap menjemput sang calon ibu di Ponkesdes Kemuning, desa terdekat yang masih bisa dijangkau kendaraan roda empat.
Menurut keterangan Plt Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Agus Winarno, Novi harus ditandu lantaran akses menuju Dusun Petung sangat sulit.
“Jalan di sana hanya setapak, tidak bisa dilewati mobil. Lokasinya di atas pegunungan, yang bisa masuk hanya motor trail atau kuda,” ungkapnya.
Agus menjelaskan, warga menandu Novi dari rumahnya menuju Ponkesdes Kemuning sejauh sekitar dua kilometer.
Begitu tiba di sana, tim kesehatan langsung melakukan observasi dan mendapati bahwa Novi sudah dalam bukaan tujuh, tanda proses persalinan sudah sangat dekat.
“Setelah itu pasien dirujuk ke RSUD dr. Koesnadi Bondowoso untuk penanganan lebih lanjut,” tambahnya.
Meski tinggal di daerah terpencil, Novi disebut rajin memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Taman Krocok, didampingi keluarga dan kader kesehatan desa.
Jadwal kontrol terakhirnya seharusnya bulan depan, namun proses kelahiran datang lebih cepat.
Pada Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 10.45 WIB, bidan setempat menerima kabar dari kader desa bahwa Novi sudah dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan—dengan cara ditandu oleh masyarakat.
“Bidan koordinator langsung berkoordinasi dengan tim bidan induk dan melapor ke kepala puskesmas untuk menjemput pasien di Desa Kemuning,” jelas Agus.
Tenaga kesehatan di wilayah Taman Krocok sudah terbiasa menghadapi kondisi ekstrem seperti ini.
Beberapa bulan lalu, tim medis bahkan pernah menembus jalan hutan di malam hari menggunakan motor trail untuk menolong ibu yang akan melahirkan.
“Kalau mobil tidak bisa masuk sama sekali. Jadi kami biasa pakai motor trail. Pernah jam 8 malam tim Nakes tetap berangkat demi menyelamatkan pasien,” tuturnya.
Kisah Novi Oktavia bukan hanya menggambarkan keterbatasan akses di pedesaan, tapi juga kekuatan gotong royong masyarakat desa. Di tengah minimnya fasilitas, semangat saling membantu tetap menyala.
Warga bergotong royong menandu sang ibu muda demi satu harapan: menyelamatkan dua nyawa sekaligus ibu dan anaknya.
Editor : Riski Amirul Ahmad