4,6 Hektare Lahan Kopi di Lahan PTPN I Regional V Bondowoso Dirusak OTK, Pekerja Menangis Histeris

BONDOWOSO, INewsBondowoso.id - Aksi perusakan yang menggemparkan terjadi di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen.. Sekitar 4,6 hektare lahan kebun kopi milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional V diduga dirusak oleh orang tak dikenal (OTK) pada Minggu malam (12/10).

Tragedi ini baru terungkap keesokan paginya saat para pekerja datang untuk memulai aktivitas rutin mereka.

Pemandangan memilukan terlihat dalam sebuah video yang viral di media sosial, memperlihatkan para pekerja menangis histeris saat melihat ribuan batang kopi muda patah dan rusak.

Teriakan kesedihan memenuhi udara ketika mereka menyadari ladang yang selama ini menjadi sumber penghidupan mereka telah dihancurkan.

“Tanaman ini baru berusia sekitar tiga tahun dan belum menghasilkan. Kami merawatnya sejak kecil, dan sekarang semua hancur,” ujar salah satu pekerja dengan suara bergetar.

Data dari pihak pengelola menyebutkan bahwa sedikitnya 6.661 pohon kopi jenis TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) mengalami kerusakan serius.

Semua pohon itu berada di Afdeling Kalisengon, area yang dikelola langsung oleh PTPN I Regional V.

Polisi dan PTPN Lakukan Investigasi

Menyikapi kejadian ini, pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Bondowoso langsung bergerak cepat.

Didampingi oleh perwakilan PTPN, polisi melakukan olah TKP dan pendataan kerusakan secara menyeluruh.

“Kami sudah memeriksa sejumlah saksi dan saat ini penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap pelaku di balik aksi ini,” tegas, Iptu. Bobby Dwi Siswanto, Kasi Humas Polres Bondowoso.

Diduga Terkait Konflik Lahan Sebelumnya

Peristiwa ini bukan yang pertama terjadi di wilayah tersebut. Beberapa bulan sebelumnya, konflik panas antara PTPN I dan sejumlah warga Desa Kaligedang sempat memuncak.

Ketegangan itu bahkan berujung pada pembakaran rumah dinas milik Asisten Tanaman di Afdeling Kalisengon, yang menghanguskan satu unit mobil dan sepeda motor.

Memicu Kekhawatiran akan Keamanan dan Investasi

Perusakan lahan kebun ini tak hanya memicu duka bagi para pekerja, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas keamanan dan kelangsungan investasi di wilayah tersebut.

Editor : Riski Amirul Ahmad