Vermikompos dan Pangan Lokal Solusi Ganda Arjasa Atasi Polusi dan Stunting

JEMBER, iNewsBondowoso.id - Inovasi pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk vermikompos dan optimalisasi pangan lokal menjadi solusi terpadu mengatasi masalah pencemaran lingkungan dan stunting di Kecamatan Arjasa.

Program ini berhasil mengubah limbah peternakan yang semula mencemari lingkungan menjadi produk bernilai ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

Baca Juga

Inovasi Ternak, Limbah Domba Jadi Pupuk Cepat Panen

Pengolahan kotoran ternak melalui teknologi vermikompos tidak hanya mengatasi masalah bau dan pencemaran, tetapi juga menciptakan produk bernilai ganda. 

"Vermikompos menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi dan cacing yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan protein tinggi untuk ternak dan ikan," jelas Dr. Mira Andriani, S.Pt., M.P. Metode ini menjadi solusi berkelanjutan bagi peternak dalam mengelola limbah.

Sementara itu, pemanfaatan pangan lokal seperti daun kelor, ubi, dan jagung berhasil menekan angka stunting.

Baca Juga

Peneliti dan Pengusaha Jepang Tertarik Riset Filtrasi Air dari Batang Pisang UNEJ

"Bahan lokal yang kaya gizi kami olah menjadi makanan tambahan untuk bayi dan ibu hamil, seperti biskuit kelor dan nugget ikan gabus," tutur Muhammad Abdul Rauf, M.Gz.

Inisiatif ini mampu menekan angka stunting dengan biaya terjangkau. Program ini melibatkan secara aktif kader posyandu dan ibu-ibu PKK dalam proses implementasinya. Mereka mendapat pelatihan komprehensif mulai dari teknik pembuatan vermikompos hingga pengolahan makanan bergizi. 

"Dengan pelatihan ini, kami bisa mandiri memproduksi pupuk organik dan menyiapkan makanan sehat untuk keluarga," ujar salah satu peserta pelatihan.

Baca Juga

Inovatif, Anggota TNI Olah Kotoran Sapi Jadi Biogas, Ampuh Menghemat Biaya Belanja Dapur

Dukungan pemerintah desa menjadi kunci keberhasilan program terintegrasi ini. 

"Kami mengapresiasi program yang menyelesaikan dua masalah sekaligus, lingkungan dan kesehatan, dengan pendekatan berbasis potensi lokal," kata Wasiah, Kepala Desa Arjasa. Sinergi multipihak ini memastikan keberlanjutan program di masa depan.

Keberhasilan Arjasa dalam mengimplementasikan solusi terpadu ini menjadi model yang dapat direplikasi di daerah lain. Pendekatan berbasis potensi lokal terbukti efektif mengatasi permasalahan lingkungan dan kesehatan secara simultan, sekaligus memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.

Editor : Riski Amirul Ahmad