Bondowoso, iNewsBondowoso - Jambore kesehatan jiwa ke - 5 Provinsi Jatim digelar di Stadion Magenda Bondowoso. Kegiatan yang diikuti pihak lintas sektor dan penyintas ODGJ ini berlangsung selama 2 hari dan diisi dengan kegiatan outbond dan perkemahan.
Kegiatan Jambore kesehatan jiwa ini merupakan momentum kebersamaan yang dimana para penyintas ODGJ, kader & tenaga kesehatan, serta lintas sektor berkumpul dalam rangka berbagi pengalaman dalam kesehatan jiwa dan menyuarakan kesehatan jiwa di seluruh aspek kehidupan.
Peserta jambore diikuti Semua Puskesmas se Kabupaten Bondowoso. Selain itu juga dari Surabaya, Magetan, dan Mojokerto. Masing - masing puskesmas 2 - 3 orang penyintas ODGJ.
Sebagai informasi, hari kesehatan jiwa sedunia tahun 2023 pada tahun ini mengambil tema "Kesehatan Mental adalah Hak Asasi Manusia Universal”.
Menurut World Health Organization (2022) terdapat 300 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan jiwa seperti depresi, bipolar, demensia, termasuk 24 juta orang yang mengalami skizofrenia.
Berdasarkan National Institute of Mental Health (NIMH), skizofrenia merupakan salah satu dari 15 penyebab besar kecacatan di seluruh dunia (NIMH, 2019). Data American Psychiatric Association (APA) (2018) menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia.
Masalah kesehatan jiwa di Indonesia merupakan masalah yang serius. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, terdapat lebih dari 19 juta penduduk Indonesia usia lebih dari 15 tahun memiliki gangguan mental emosional.
Selain itu, sebanyak lebih dari 12 juta penduduk dengan rentang usia sama diketahui mengalami depresi. Trend masalah kesehatan jiwa seperti bullying, bunuh diri, kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga dan masalah kesehatan lain telah menimbulkan keprihatinan di Indonesia.
Masalah-masalah kesehatan jiwa di masyarakat termasuk gangguan jiwa berat berdampak pada beban finansial, psikologis, maupun stigma tidak hanya pada individu yang bersangkutan tetapi juga keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Stigma terhadap ODGJ baik keluarga, masyarakat maupun tenaga kesehatan merupakan salah satu hambatan bagi kesembuhan ODGJ.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Kesehatan berkomitmen untuk mengatasi masalah kesehatan jiwa di Bondowoso. Pihak Dinas Kesehatan akan menyiapkan seluruh sarana prasarana untuk memastikan masyarakat Bondowoso memperoleh hak akses kesehatan jiwa yang mudah dan murah dan tersedianya berbagai program kesehatan jiwa di berbagai aspek kehidupan.
Berbagai upaya telah dilaksnakan diantaranya melakukan deteksi masalah kesehatan jiwa, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, melakukan kerjasama pelayanan kesehatan jiwa dan riset dalam rangka peningkatan kesehatan jiwa masyarakat baik pada kelompok sehat jiwa, risiko dan gangguan, dan melakukan kampanye kesehatan jiwa keseluruh masyarakat termasuk kegiatan jambore jiwa yang dilaksanakan pada hari ini.
"Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi kepada para penyintas ODGJ yang telah sembuh. Oleh karena itu kami berkomitmen untuk terus memberikan hak akses kesehatan jiwa kepada masyarakat secara umum," ungkap dr. Lukman Hakim, Plt Kadinkes Bondowoso.
Kegiatan jambore diisi dengan kegiatan outbond, kemah, lomba gelar produk dan lomba karya seni.
Editor : Riski Amirul Ahmad