Tanamkan Jiwa Entrepreneur, Puluhan Siswa SMP IT BIC  Lakukan Kunjungan Ke Tempat Produksi Tape

Bondowoso, iNewsBondowoso -  Banyak cara untuk mengajarkan anak - anak memiliki jiwa bisnis. Seperti yang dilakukan Puluhan Siswi SMP IT  BIC 2 Bondowoso, yang melakukan kunjungan ke rumah produksi makanan tape.  Hal ini dilakukan untuk menanamkan jiwa entrepreneur pada anak didik.

Seluruh siswa kelas 7 hingga kelas 9 melakukan agenda kunjungan ke Rumah Industri tape yang berlokasi di Jl. Brigpol Sudarlan, Nangkaan, Bondowoso. Para siswa dikenalkan tentang tutorial membuat tape, memantau proses pembuatan dan berinteraksi secara langsung dengan pengusaha pangan lokal.

Siswa memperoleh motivasi untuk semakin berinovasi dalam sektor industri pangan, membuat laporan pengamatan, dan berdiskusi. Dengan begitu, siswa mendapatkan gambaran terkait proses pengolahan pangan lokal khususnya produk berbahan dasar singkong ini.

Selain itu siswa juga diajarkan untuk mengasah skill interaksi atau public speaking, kepekaan, sense of business bersama para pengusaha. Seluruh siswa tampak antusias untuk belajar dan menyimak nasihat dan motivasi dari pengusaha produksi tape tersebut.

"Tentunya saya senang bisa belajar tentang bisnis atau wirausaha ini, semoga bisa diterapkan nantinya saat sudah lulus sekolah," ungkap, Moon Soo Ryeon, Siswi SMP IT BIC.

Siswi lainnya juga mengaku senang karena memiliki pengalaman dan juga belajar langsung proses produksi tape.

"Senang sekali rasanya, karena dapat melihat langsung proses pembuatan tape sampai pada tahap packing dan distribusi," jelas Salsabila Rizqina, Siswi SMP IT BIC.

Sementara itu, pihak sekolah berharap semua siswi nantinya memiliki keterbukaan dan wawasan tentang pentingnya berwirausaha demi masa depan kehidupan mereka.

"Kegiatan kunjungan ke rumah produksi Tape merupakan kegiatan pembelajaran yang berbeda dari biasanya.  Karena tidak semua objek pembelajaran dapat dihadirkan dalam kelas, oleh karena itu SMP IT BIC 2 berusaha agar peserta didik dapat secara langsung terjun ke lapangan untuk mengamati objek pembelajaran dalam hal ini dari proses produksi tape, pengemasan, dan distribusi kepada konsumen agar dapat memperkaya sumber informasi aktual yang telah dipelajari sebelumnya pada kegiatan P5," pungkas Iffatun Navisah, Guru SMP IT BIC.

Kegiatan ini juga salah satu penerapan  Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan judul kegiatan PIPI (Pengusaha Inovasi Pangan Indonesia).

Diharapkan, para siswa mampu mencerna ilmu dengan fokus, niat yang baik, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari untuk menjadi generasi enterpreneur yang kritis dan inovatif di bidangnya.


Program kewirausahaan  sendiri sangat gencar dilakukan di dunia sekolah, baik berupa bisnis mandiri, kolaborasi, dan melalui platform digital. Kondisi perekonomian dunia yang dinamis selalu memunculkan tantangan-tantangan baru bagi banyak negara, termasuk Indonesia.


Mengutip pernyataan Plt. Direktur Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T.

“Melalui pendidikan kewirausahaan peserta didik menjadi lebih terbuka dan mampu melihat, mencari, mengelola dan menciptakan peluang dengan berpikir kritis dan kreatif untuk menghasilkan ide-ide inovatif. Memiliki keterampilan untuk menjalankan ide-ide inovatif secara nyata disertai sikap etis agar dapat mencapai hasil yang terbaik yang dilandasi dengan kejujuran dan tanggung jawab sesuai profil pelajar Pancasila," jelasnya.

Sebagai informasi, tape sendiri adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses fermentasi karbohidrat, seperti ketela dan ketan.

Bondowoso menjadi kota yang memiiki keunggulan dan kekhasan dalam industri tape dengan cita rasa yang manis alami. Bondowoso sendiri juga dikenal sebagai Kota Tape.

Editor : Riski Amirul Ahmad