7 Weton yang Ditafsirkan dalam Primbon Jawa Akan Kaya Karena Rezekinya Terus Mengalir

BONDOWOSO, iNewsBondowoso.id – Pada kepercayaan leluhur Jawa ada yang namanya weton, yang sangat dipercayai untuk setiap makna yang dimilikinya. Kepecayaan ini masih bertahan hingga saat ini dengan memanfaatkan primbon jawa sebagai penafsiran.

Weton itu sendiri merupakan hari serta pasaran kelahiran seseorang, dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan ramalan hari baik, jodoh, dan juga rejeki menurut weton. 

Anda dapat melihat garis peruntungan seseorang dengan memanfaatkan weton tersebut, hari dan waktu kelahirannya.

Selain itu dengan weton Jawa Anda juga bisa mengetahui watak yang dimiliki seseorang. Tidak hanya itu saja, namun juga bisa untuk meramalkan garis rezeki dan pekerjaan yang dijalani. 

Selain itu, weton Jawa Anda juga dapat meramalkan jodoh yang cocok untuk Anda. Namun, ada beberapa weton yang dianggap tidak berjodoh dengan weton tertentu sehingga menjadi upaya untuk mencegah ketidakcocokan tersebut.

Melihat ramalan jodoh ini berguna agar rumah tangga dimasa depan lebih baik. Tapi tentu saja, semuanya harus diikuti dengan ikhtiar dan doa agar semuanya berjalan dengan baik.

Salah satu topik weton yang paling menarik untuk dibahas adalah weton rejeki, melihat rejeki seseorang dari weton yang dimiliki.

Weton Rejeki

Berikut ini beberapa weton Jawa yang dianggap paling sukses dalam mencari rezeki serta usaha menurut perhitungan primbon jawa.

1. Jumat Kliwon

Nilai neptu weton Jumat Kliwon yakni 14, lambangnya berada di bawah naungan Tunggak Semi serta sebuah Nohan Rembulan, yang memiliki arti berlimpah rezeki dan mempunyai pengaruh besar terhadap orang di sekitarnya.

Weton ini disukai orang karena dapat memberikan solusi bagi orang-orang di sekitarnya, bermanfaat untuk diri sendiri dan juga orang lain.

2. Kamis Legi

Untuk nilai neptu Kamis Legi adalah 13, pertanda di bawah naungan Tunggak Semi, yang berarti selalu berlimpah rezeki dan pintar dalam mencari uang serta selalu ada dalam lindungan. Pemilik weton ini selalu dipermudah untuk setiap urusan yang dilakukan tanpa melalui persoalan yang sulit atau rumit.

3. Rabu Pon

Nilai neptu Rabu Pon yakni 14, lambang yang menandakan berada  di bawah naungan Satria Wibawa dan Nohan Rembulan, yang memiliki arti selalu mendapatkan kenikmatan dan kesejahteraan dalam hidup yang dijalani.

Satria Wibawa sendiri berarti pandai melihat setiap peluang untuk mengumpulkan pundi-pundi uang.Weton Rabu Pon dapat menjadi penyejuk orang-orang di sekitarnya, sehingga senangtiasa selalu dipermudahkan dalam mencari rezeki.

4. Rabu Legi

Nilai neptu Rabu Legi adalah 12, berasa di bawah naungan Wasesa Segara, yang rezekinya seluas lautan, sehingga semasa hidupnya akan dilimpahkan banyak rezeki yang datang dari mana saja. Weton ini juga di bawah naungan Gigis Bumi, yang memiliki budi pekerti dan wawasan luas.

5. Selasa Pahing

Nilai neptu Selasa Pahing yakni 11, berlambang berada di bawah naungan Wasesa Segara dan Gigis Bumi. Orang yang memiliki weton ini mendapatkan kelimpahan rezeki bak lautan.

Weton ini juga menjadi tempat bertanya banyak orang, memberikan solusi terbaik,  dan memiliki budi pekerti sangat baik, serta wawasan luas.

6. Selasa Pon

Nilai neptu Selasa Pon yaitu 10, melambangkan berada di bawah naungan Tunggak Semi, sehingga memiliki rezeki yang berlimpah dan lancar setiap usaha yang dijalankan.

Selasa Pon juga dapat membantu mengatasi setiap persoalan dalam hidup dan menjadi tempat untuk mendapatkan nasihat bagi banyak orang disekitarnya.

7. Senin Wage

Senin Wage memiliki jumlah nilai neptu 8, berada di bawah naungan Tunggak Semi, yang memiliki arti mudah dalam mendapatkan rezeki. Neptu ini juga berada di bawah naungan Ilmu Latipan, yang berarti pandai dalam segala bidang.

Perpaduan keduanya akan mempermudah pemilik weton ini untuk mendapatkan peluang rezeki, seperti jika menjadi pedagang atau berwiraswasta maka akan banyak menemui kesuksesan.

Mempercayai sebuah ramalan memang tidak sepenuhnya dibenarkan, namun untuk menambah informasi mengenai pelestarian kepercayaan leluhur maka tidak ada salahnya.

Editor : Taufik Hidayat