JEMBER, iNewsBondowoso.id – Prodi Akuntansi Sektor Publik (AKP) Politeknik Negeri Jember (Polije) memperkuat akuntabilitas 19 BUMDes melalui Project Based Learning (PBL).
Mahasiswa membantu pengelola desa beralih dari pencatatan manual ke sistem digital yang transparan. Langkah ini bertujuan agar setiap transaksi keuangan desa siap menghadapi audit resmi.
Najwa Alifa Hamdah, mahasiswa AKP, menjelaskan bahwa timnya melatih pengurus menggunakan aplikasi akuntansi khusus.
“Kami belajar memahami kondisi nyata di lapangan sekaligus ikut memperbaiki sistem pengelolaan keuangan desa,” tegas Najwa.
Direktur BUMDes Ajong Rejo, Ishak Setiawan, merasakan perubahan signifikan pada keteraturan data lembaganya.
“Pencatatan keuangan yang sebelumnya masih manual kini menjadi lebih rapi dan terstruktur setelah mendapat pendampingan,” ungkap Ishak.
Menurutnya, sistem yang tertib memudahkan pengembangan produk lokal dan program pertanian desa.
Wakil Direktur Bidang Akademik Polije, Surateno, S.Kom., M.Kom., menyebut inovasi ini sebagai solusi nyata bagi masyarakat. Polije menyesuaikan teknologi dengan kebutuhan setiap desa serta mengintegrasikan isu keberlanjutan.
“Berbagai aplikasi dan produk yang dihasilkan disesuaikan dengan kebutuhan BUMDes, sekaligus mengintegrasikan isu SDGs, keberlanjutan, dan lingkungan,” jelas Surateno.
Polije juga menetapkan duta antikorupsi untuk menjamin integritas tata kelola desa. Sinergi ini membuktikan bahwa pendidikan vokasi mampu mendorong transparansi dan kemajuan ekonomi di tingkat akar rumput secara berkelanjutan.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait
