BONDOWOSO, INewsBondowoso.id - Sungai Selokambang di Kelurahan Kademangan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, teridentifikasi terpapar mikroplastik.
Hal ini terungkap dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh Yayasan Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) Indonesia usai kegiatan bersih-bersih sampah di lokasi tersebut.
Alaika Rahmatullah, Koordinator Kampanye Ecoton, menjelaskan bahwa pihaknya mengambil sampel air sebanyak 10 liter yang kemudian disaring menggunakan screening mikroplastik. Dari hasil analisis ditemukan tiga jenis partikel mikroplastik, yakni filamen, fiber, dan fragmen.
“Ukurannya rata-rata di bawah 5 milimeter. Kami menemukan fiber berukuran bermacam-macam, mulai dari 1 mm hingga 2,5 mm,” ungkap Alaika.
Dalam 10 liter air, ditemukan 16 partikel filamen yang berasal dari sampah plastik tipis single layer seperti kresek dan sedotan.
Selain itu, terdapat 10 partikel fiber yang berasal dari sampah kain dengan campuran poliester. Sementara fragmen berjumlah 2 partikel, berasal dari plastik tebal seperti sachet dan tutup botol air mineral.
Tidak hanya air sungai, hasil sampling udara di sekitar Sungai Selokambang juga mengindikasikan adanya mikroplastik. Dalam rentang waktu dua jam, ditemukan 6 partikel fiber dan 1 partikel fragmen.
Terpaparnya mikroplastik di sungai dan udara menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia. Mikroplastik bisa masuk ke tubuh lewat dua jalur utama, yakni pernapasan dan pencernaan.
Selain itu, mikroplastik juga bisa masuk lewat saluran pencernaan, terutama melalui konsumsi air. Ironisnya, sebagian besar air PDAM di Bondowoso menggunakan sumber air sungai yang hingga kini belum dilengkapi dengan filter mikroplastik.
Menurut Alaika, penanggulangan yang perlu diprioritaskan adalah pengelolaan sampah kresek yang merupakan sumber utama mikroplastik jenis filamen.
Sebelum identifikasi mikroplastik, Yayasan Ecoton juga melakukan brand audit terhadap sampah plastik yang terkumpul saat kegiatan bersih-bersih.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui produk atau brand mana saja yang menjadi penyumbang sampah plastik di Sungai Selokambang.
Untuk mengurangi sampah plastik, menurutnya industri harus menerapkan prinsip take back dan mendesain ulang kemasan agar tidak lagi menggunakan kemasan multilayer, serta beralih ke sistem ekosistem kemasan yang dapat digunakan ulang (re-use).
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait
