BONDOWOSO, INewsBondowoso.id - Masyarakat Kabupaten Bondowoso dihebohkan dengan viralnya sebuah video seorang perempuan asal Desa Taal Kecamatan Tapen meminta bantuan untuk dipulangkan dari Negeri Jiran Malaysia.
Diketahui perempuan tersebut bernama Hartatik, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.
Dalam videonya, Hartatik mengaku sudah tinggal di Malaysia selama 10 tahun, dan telah menikah dengan warga Negara Malaysia.
Mirisnya, dia mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari suaminya yaitu KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
"Perkenalkan nama saya Hartatik. Saya sekarang ada di Malaysia. Sudah 10 tahun saya mangarungi bahtera rumah tangga dan saya mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Sekarang posisi saya kabur dari suami saya. Dan luntang - lantung di Malaysia. Dan pingin pulang. Paspor saya ditahan oleh majikan saya sebelumnya sehingga saya tidak bisa mengakses pulang. Dan keterbatasan ongkos saya tidak punya ongkos mohon bantuannya tolong saya," ungkapnya di video yang beredar.
Sementara itu Direktur Nasim Khan Indonesia (NKI), Aurangzeb menjelaskan pihaknya sudah mengantongi identitas dari PMI tersebut.
Bahkan, pihaknya sudah mendapatkan pembenaran bahwa Hartatik adalah warga desa tersebut yang telah bekerja di 10 tahun hingga berumah tangga dengan orag Malaysia.
"Kalau alamat disini sudah, kita sudah komunikasi dengan Kades Taal, dan memang warganya di situ," ungkapnya.
Ia menjelaskan, Nasim Khan sudah berkomunikas dengan tim perlindungan WNI. Untuk membantu mengusahakan pemulangan Hartatik.
"Dir perlindungan WNI bergerak mengawal. InsyAllah kita usahakan kesana," ujarnya.
Menurut Aurangzeb, PMI tersebut saat ini ditampung oleh penampungan WNI. Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memulangkan ke Bondowoso.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Bondowoso, Merry Dian Kharisma Pribadi, mengaku siap mengawal dan membantu pemulangan jika memang identitasnya sudah diketahui.
"Kita siap membantu PMI tersebut," pungkasnya.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait
