Bondowoso, INewsBondowoso - Beragam cara dilakukan untuk mengajak masyarakat hidup bersih dan sehat.
Di Kabupaten Bondowoso, mahasiswa dari Universitas Jember (UNEJ) membuat aplikasi pintar berbasis android yang bernama Elangghu.
Aplikasi ini terus disosialisasikan langsung kepada masyarakat agar memahami dan mengerti manfaatnya.
Untuk awal launching aplikasi ini dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Program Penguatan Kapasitas (PPK), Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Himpunan Mahasiswa (Hima) Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember di Desa Mandiro Kecamatan Tegalampel.
Program Elangghu ini didanai oleh Kementerian yang sebelumnya melalui proposal pengajuan.
Elangghu dikembangkan melalui tautan program desa yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat desa dan berbasis pada potensi sumber daya yang dimiliki oleh desa.
Aplikasi program dipadukan dengan program peningkatan gizi masyarakat yang konteksnya dalam rangka mengurangi stunting, mengurangi tingkat persentase buta huruf atau buta aksara dan program desa lainnya.
"Jadi mahasiswa kami merealisasikan dari proposal yang sudah diajukan dan disetujui untuk diimplementasikan dengan deadline waktu akhir di bulan Oktober. Setelah program ini berakhir, harapannya itu bisa diteruskan oleh masyarakat syukur kalau dikembangkan," harap Fendi Setyawan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember.
Sementara ketua pelaksana PPK Ormawa, Dina Yusrotul Imamah mengatakan program Elangghu ini bertujuan untuk masyarakat dapat terus mengubah perilaku hidupnya menjadi perilaku hidup bersih dan sehat.
"Elagghu ini ada 6 program yang pertama yaitu pengadaan sentra informasi dan edukasi berupa pengadaan posko dan juga aplikasi. Lalu juga ada gerakan perilaku hidup bersih dan sehat berupa pelatihan dan pendampingan penggunaan air bersih dan juga sanitasi makanan dan juga penggunaan pengolahan PMT," ungkapnya.
Aplikasi Elagghu ini nantinya diharapkan bisa dikelola kader masyarakat secara mandiri dan dapat diteruskan oleh masyarakat di desa Mandiro.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait