Bondowoso, INewsBondowoso - Memasuki pertengahan tahun, panen raya kopi di kawasan Gunung Ijen dan Gunung Raung dimulai. Prosesi memetik kopi ditandai dengan acara selametan yang diberi nama "Rokat Molong Kopi".
Ritual ini menandai dimulainya panen kopi jenis arabika dan robusta serta beberapa jenis kopi lainnya di kawasan lereng gunung raung dan ijen. Rokat molong kopi berasal dari bahasa masyarakat Madura yang memiliki arti selamatan sebelum memanen kopi.
Prosesi ini sebagai ungkapan rasa syukur atas kopi yang ditanam sudah tumbuh kembang dengan baik. Selain itu harapannya agar hasil panen dapat melimpah.
Ritual molong kopi dimulai dengan doa yang dipimpin tokoh masyarakat setempat lalu dilanjutkan dengan memetik buliran kopi yang sudah tua dan memerah. Hasil petikan tersebut lalu dimasukkan ke dalam tas selempang yang didesain secara khusus sebagai penampung hasil petikan.
Selain sebagai penanda dimulainya panen raya kopi ritual rokat molong kopi merupakan prosesi agar hasil panen kopi lebih meningkat. Seperti diketahui kopi arabika ijen raung merupakan salah satu kopi andalan di Indonesia yang memiliki indikasi geografis.
Perkebunan kopi rakyat di kawasan lereng gunung raung sisi Bondowoso luasnya mencapai kurang lebih 4.000 hektar. Per hektar dapat menghasilkan sekitar 3-4 ton kopi.
"Bismillah, panen raya kopi di Kawasan lereng raung ini dimulai," ucap Drs. Bambang Soekwanto. MM, Pj Bupati Bondowoso.
Prosesi rokat molong kopi yang digelar setiap awal panen raya ini dilakukan langsung di kebun warga.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait