BONDOWOSO, iNewsBondowoso - Salah satu makhluk gaib ciptaan Allah SWT yaitu jin dan setan. Meski diciptakan berbeda dengan manusia namun jin dan setan juga sama membutuhkan makan dan minum.
Pada beberapa ayat Al-Qur'an menjelaskan tentang keberadaan jin dan setan sebagai makhluk gaib yang terbuat dari api, sesuai firman Allah SWT dalam surat Al-Hijr Ayat 26-27.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن صَلْصَٰلٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ وَٱلْجَآنَّ خَلَقْنَٰهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ
Latinnya : "Wa laqad khalaqnal-insāna min ṣalṣālim min ḥama`im masnụn. Wal-jānna khalaqnāhu ming qablu min nāris-samụm"
Artinya : " Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
Hal yang disukai setan dan jin
Dikutip dari buku berjudul Mengapa setan dan jin ada di rumah kita? Ditulis oleh Abu Hudzaifah Ibrahim dan Muhammad ash-Shayim, menyebutkan bahwa terdapat banyak dalil yang menjelaskan tentang hal yang disukai oleh setan seperti makanan dan minumannya serta kebiasaannya.
Dalam kitab Shahih Bukhari, Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menyuruhnya mencari beberapa batu untuk beliau beristinja (bersuci). Rasulullah berpesan, "Tetapi, engkau jangan membawa kepadaku tulang atau kotoran binatang (yang kering)!"
Abu Hurairah lantas menanyakan penyebabnya. Beliau menjawab, "Karena tulang dan kotoran binatang (yang telah kering) itu adalah makanan jin. Sesungguhnya, telah datang kepadaku serombongan jin dan mereka adalah sebaik-baiknya jin untuk meminta bekal (makanan) kepadaku. Aku berdoa kepada Allah agar menjadikan setiap tulang dan kotoran binatang (yang telah kering) yang mereka lewati di jalan sebagai makanan jin."
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga bersabda hal yang serupa:
"Janganlah kalian beristinja (bersuci) dengan kotoran binatang atau tulang karena keduanya adalah makanan saudaramu, jin."
Dalam surat Al Maidah ayat 90, Allah SWT berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْخَمْرُ وَٱلْمَيْسِرُ وَٱلْأَنصَابُ وَٱلْأَزْلَٰمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ ٱلشَّيْطَٰنِ فَٱجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Latinnya: Yā ayyuhallażīna āmanū innamal-khamru wal-maisiru wal-anṣābu wal-azlāmu rijsum min 'amalisy-syaiṭāni fajtanibụhu la'allakum tufliḥụn
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Dari firman Allah di atas, Ibnul Qayyim menyimpulkan bahwa minuman yang memabukkan adalah minuman setan. Setan itu minum dari minuman yang dibuat oleh para sekutunya atas perintah setan. Lantas, ia bersekutu dengannya dalam pekerjaan itu, begitu pula dengan minum, dosa, dan hukumannya.
Rasulullah memberitahukan bahwa setan itu makan dengan tangan kiri. Oleh karena itu beliau menyuruh kita agar berbeda dengan setan dalam hal ini.
Dalam shahih-nya, Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Nabi bersabda, "Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanan. Jika ia minum, hendaklah ia minum dengan tangan kanan karena setan itu makan dan minum dengan tangan kiri." (HR Muslim).
Dalam Musnad Ahmad menyatakan: "Siapa yang makan dengan tangan kiri maka setan itu akan ikut makan bersamanya. Siapa yang minum dengan tangan kiri maka setan ikut minum bersamanya." (HR Ahmad).
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait