7 Kejanggalan Pelecehan Seksual Putri Candrawathi, LPSK Soroti Teriakan Hingga Tempat Kejadian

Aniza
Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tetap ngotot telah alami pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J. (Foto: Kolase iNewsBondowoso.id)

JAKARTA, iNewsBondowoso.id - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) kembali menyoroti laporan Putri Candrawathi yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh Brigadir J.

Hal ini lantaran ada banyak keganjilan yang membuat LPSK menyangsikan laporan tersebut.

Bahkan hingga kini, pihak Putri Candrawathi diketahui tetap 'ngotot' dan konsisten melayangkan gugatan itu meski sempat dihentikan penyidikannya oleh kepolisian.

Baru-baru ini LPSK akhirnya membongkar 7 kejanggalan yang ditemui dalam dugaan pelecehan seksual yang menjadi motif pembunuhan terhadap Brigadir J itu.

Satu di antara kejanggalan itu diungkap oleh Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto, atas hasil pemeriksaan tempat kejadian perkara di Magelang.

Berikut 7 kejanggalan dalam skenario pelecehan seksual oleh Brigadir J kepada Putri Candrawathi, yang disampaikan oleh Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu beberapa hari lalu:

1. Banyak Saksi di Tempat Kejadian, Beranikah Brigadir J Perkosa Putri Candrawathi?

Edwin mengungkap dugaan pelecehan seksual yang disebut-sebut terjadi di Magelang itu terlihat janggal.

Pasalnya, saat itu ada banyak saksi yang berada di dalam rumah tersebut, sebut saja Kuat Ma'ruf dan Susi sang asisten rumah tangga.

Hal ini menjadi dasar bahwa kecil kemungkinan Brigadir J berani melakukan pelecehan seksual di dalam rumah.

2. Tidak Ada Teriakan Putri Candrawathi

Edwin menyoroti bagaimana reflek Putri Candrawathi jika benar ada pelecehan seksual.

Putri Candrawathi, menurut Edwin seharusnya bisa berontak atau berteriak minta tolong karena di dalam rumah juga terdapat saksi lain.

"Di Magelang itu masih ada Kuat Ma'ruf dan Susi. Jika memang terjadi demikian (pelecehan seksual), Putri seharusnya bisa teriak di sana," jelasnya.

3. Beranikah Brigadir J Lakukan Pemerkosaan terhadap Istri Atasannya?

Edwin menuturkan, kejanggalan berikutnya ada pada konteks relasi kuasa yang tidak terpenuhi.

Putri Candrawathi merupakan atasan Brigadir J. Maka kecil sekali kemungkinan ia berani bertindak asusila kepada atasannya.

"Ibu Putri ini kan istri jenderal (Ferdy Sambo). Jadi, jika itu memang ada, relasi kuasa yang seharusnya bisa dilihat Brigadir J," jelas Edwin.

"Ini dua hal yang biasanya terpenuhi dalam kasus kekerasan seksual. Pertama relasi kuasa, kedua pelaku memastikan tidak ada saksi,” imbuh Edwin.

4. Putri Candrawathi Masih Terus Mencari Brigadir J

Edwin lantas membongkar kejanggalan keempat yakni perilaku Putri Candrawathi yang terus mencari-cari keberadaan Brigadir J meski posisinya sudah menjadi korban pelecehan seksual.

"PC masih bertanya kepada RR ketika itu dimana Yoshua. Jadi agak aneh orang yang melakukan kekerasan seksual, tapi korban masih tanya dimana Yoshua,” cecar Edwin.

5. Brigadir J Sempat Bertemu Lagi dengan Putri Candrawathi di Kamar Setelah 'Peristiwa'

Dari hasil rekonstruksi beberapa saat lalu, terungkap bahwa Brigadir J sempat bertemu kembali dengan Putri Candrawathi seusai peristiwa dugaan pelecehan seksual.

"Dan kemudian Yoshua dihadapkan ke ibu PC hari itu di tanggal 7 di Magelang. Itu di kamar dan itukan juga aneh. Seorang korban mau bertemu dengan pelaku kekerasan seksualnya. Apalagi misalnya pemerkosaan atau pencabulan,” tukas Edwin.

6. Brigadir J dan Putri Candrawathi Terlihat Masih Bersama Sampai di Rumah Dinas Ferdy Sambo

Kejanggalan lain diungkap Edwin adalah keanehan yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo.

Diketahui, sejak tanggal 7-8 Juli 2022, Brigadir J justru masih bersama-sama dengan Putri Candrawathi.

Edwin mengatakan hal ini tak mungkin terjadi, jika Putri Candrawathi benar-benar merasa jadi korban pelecehan seksual.

"Yoshua sejak tanggal 7 sampai tanggal 8 sejak dari Magelang sampai Jakarta masih satu rumah dengan PC. Ya kan? Korban yang punya kuasa lebih masih bisa tinggal satu rumah dengan terduga pelaku. Ini juga ganjil, janggal,” kata Edwin.

7. Tak Ada Bukti Bahkan CCTV yang Kuatkan Dugaan Pelecehan Seksual

Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto, mengatakan tak menemukan bukti apapun untuk menguatkan laporan pelecehan seksual yang dilayangkan Putri Candrawathi.

Hal ini diungkapkan setelah penyidik tak menemukan satu pun barang bukti untuk menguatkan laporan Putri Candrawathi, termasuk CCTV.

Kabar terbaru, Putri Candrawathi hari ini, Selasa (6/9/2022), akan menjalani uji kebohongan di Puslabfor Polri. Ia akan hadir bersama asisten rumah tangganya, Susi yang juga akan diperiksa kejujurannya.

Sebelumnya, tiga tersangka yakni Kuat Ma'ruf, Bripka RR, dan Bharada E juga telah menjalani uji kebohongan. Irjen Ferdy Sambo sendiri dijadwalkan akan menjalani uji yang sama pada Rabu (7/9/2022) esok secara terpisah.

Editor : Taufik Hidayat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network