BONDOWOSO, iNewsBondowoso.id - Nabi Muhammad SAW adalah nabi sekaligus Rasulullah terakhir yang membawa ajaran agama Islam kepada seluruh umat manusia di bumi. Berikut akan kita bahas sejarah kelahiran nabi Muhammad SAW mulai kecil hingga menerima wahyu pertama.
1. Yatim Sejak dalam Kandungan
Pada poin pertama dalam rangka menelusuri sejarah Rasulullah tentu sudah banyak yang tahu, bukan? Benar, Baginda nabi Muhammad merupakan sosok yatim bahkan sejak dalam kandungan ibunya, Siti Aminah.
Abdullah, ayah beliau, meninggal ketika nabi Muhammad masih dalam kandungan usia 7 bulan. Namun, banyak perbedaan pendapat dalam hal ini. Tapi yang pasti, nabi Muhammad sudah menjadi yatim piatu sejak kecil sesuai dengan penjelasan pada firman Allah surat Ad Dhuha ayat 6:
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ
Artinya: “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?”
2. Keturunan Mulia di Jazirah Arab
Nabi Muhammad Saw merupakan anak keturunan dari kaum mulia di Arab. Beliau lahir dari rahim kaum Arab Quraisy. Nasab ibu dan bapaknya bertemu pada garis Qushay bin Kilab.
Qushay nantinya melahirkan banyak anak keturunan hingga pada garis Abdullah dan Aminah, ibu dan bapak Rasul.
Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Rasul pernah berkata bahwa dirinya merupakan putra dari dua kurban, yakni Nabi Ismail as dan juga ayahnya sendiri, Abdullah bin Abdul Muthalib.
Hal ini dikarenakan, ketika istri Abdul Muthalib tengah mengandung putra kesepuluh mereka, Abdul Muthalib bernazar bahwa akan mengorbankan anaknya.
Ketika putra kesepuluh tersebut lahir, Abdul Muthalib begitu mencintainya, sehingga dilakukan undian terhadap 10 unta, mana yang jatuh namanya, maka itu yang akan dikurbankan. Apabila jatuh pada nama Abdullah, akan ditambah 10 unta lagi.
Begitulah, hingga Allah meridhoi pada unta ke 100, barulah undian jatuh pada bagian unta.
3. Disusui oleh Wanita Selain Ibunya
Siti Aminah binti Wahab, ibunda Baginda Rasulullah merupakan wanita suci dan mulia namun sulit untuk memberikan ASI kepada putranya.
Hal ini menjadikan Halimatus Sa'diyah sebagai ibu susuan dari Rasulullah Muhammad SAW. Banyak hal menakjubkan terjadi terhadap wanita mulia Halimah dan seluruh keluarganya begitu nabi Muhammad masuk dalam keluarga mereka.
Mulai dari air susu Halimah yang melimpah, untanya menjadi begitu gemuk, kambing berkembang biak sangat banyak, dan masih banyak keajaiban lainnya.
4. Pedagang Ulung
Sebelum menjadi seorang Rasul, nabi Muhammad Saw merupakan seorang pedagang yang ulung. Banyak saudagar yang senang bertransaksi dengan beliau, salah satunya adalah Sayyidah Khadijah binti Khuwailid yang mempercayakan bisnisnya pada beliau.
Sebagai seorang pedagang, tentu nabi Muhammad mengambil keuntungan dari hasil niaga tersebut. Namun keuntungan yang diambil sangat sepadan, dan tidak mengada-ada. Hal ini yang membuat nabi Muhammad dijuluki sebagai Al-Amin.
5. Negosiator yang Ulung
Nabi Muhammad merupakan negosiator yang ulung. Pada usia-nya yang ke-30, beliau berhasil mempersatukan bangsa, antara para kepala suku Bani Quraisy.
Saat itu, ketika Ka'bah telah selesai direnovasi, saatnya memasang kembali Hajar Aswad ke tempat semula. Namun terjadi pertikaian tentang siapa yang paling berhak, hingga Abu Umayyah Al Makhzumi menengahi pertikaian tersebut.
Abu Umayyah mengatakan bahwa siapa saja yang masuk pertama kali masuk masjid melalui pintu Bani Syaibah, dialah yang layak meletakkan Hajar Aswad. Rupanya nabi Muhammad lah orang tersebut.
Pada akhirnya, nabi Muhammad mengajak seluruh kepala suku untuk memegangi kain yang terdapat batu mulia tersebut di atasnya. Ketika telah sampai di mulut lorong batu, nabi Muhammad segera meletakkan batu tersebut ke tempatnya semula.
6. Ketakutan saat Menerima Wahyu
Wahyu pertama yang diterima Rosul pada usianya ke 40 tahun. Saat itu beliau menggigil dan begitu ketakutan.
Namun berkat istri mulia beliau, sayyidatina Khadijah, rasul lebih kuat dan legowo atas Wahyu dan segala kemuliaan yang akan diemban beliau untuk seluruh umat manusia di dunia, yaitu agama Islam.
Demikian ulasan singkat mengenai perjalanan nabi Muhammad SAW. Semoga menginspirasi!
Editor : Taufik Hidayat