Malam Jumat Roh Orang Meninggal Ditempat Ini, Begini Penjelasan Lengkap Gus Baha

JAKARTA, iNewsBondowoso.id - Gus Baha dalam salah satu ceramahnya pernah membahas tentang roh orang yang meninggal dunia.

Dikatakan oleh Gus Baha, ternyata roh orang yang meninggal tidak lagi bisa pulang ke rumah, tempat dia hidup di dunia.

Baca Juga

Ceramah Lucu Gus Baha: Ngopi, Ibadah Haji dan Yaumul Hisab

Seperti yang diketahui, ditatanan masyarakat Indonesia telah masyhur kepercayaan bahwa roh orang yang meninggal akan pulang ke rumahnya pada malam Jumat.

Apalagi dalam adat kejawen (Jawa), biasanya keluarga akan menyiapkan sajian untuk menyambut roh keluarga yang telah meninggal dunia. 

"Seperti cerita kejawen, kalau malam apa pulang. Lalu di kamarnya diberi rokok karena waktu di dunia suka rokok," tuturnya mencontohkan fenomena yang terjadi di masyarakat.

Baca Juga

Hukum Merokok Bisa Halal Menurut Gus Baha, tapi Harus Penuhi Syarat Ini

Lantas benarkah roh orang yang meninggal akan pulang ke rumah pada malam Jumat? 

Dikutip dari video ceramah Gus Baha yang diunggah kanal Youtube Sekolah Akhirat pada 11 April 2020, menurut Ulama bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini, ternyata hal itu tidaklah benar dan tidak ada dasarnya dalam Al Quran maupun Hadits.

Gus Baha mengungkap, bahwa benar roh orang yang meninggal tetaplah hidup dan tidak hancur seperti jasadnya. 

Baca Juga

Malaikat Malik Hanya Tersenyum Sekali, Begini Ceritanya Menurut Gus Baha

"Yang mati itu jasad, roh tidak pernah mati," tuturnya. 

Roh ini memiliki banyak urusan di alam barzah sehingga mustahil bisa berkeliaran di dunia.

Ia harus menghadapi banyak masalah besar seperti pertanyaan kubur, siksa kubur, dan lain sebagainya. 

Baca Juga

Simple dan Mudah, Begini Cara Wali Menikmati Makanan Menurut Gus Baha

"Karena roh ini tidak pernah mati, roh ini ada masalah besar. Dia menghadapi (malaikat) Munkar-Nakir, dia menghadapi macam-macam," tukasnya.

Oleh karena itu, Gus Baha mengatakan bahwa roh sudah tidak punya urusan di dunia dan tidak akan kembali kapanpun dan bagaimanapun caranya. 

Baginya, kepercayaan dan fenomena-fenomena seperti ini tidak benar dan tidak berdasar. 

Editor : Taufik Hidayat