JEMBER, iNewsBondowoso.id - Petani manggis di Desa Klungkung, Kabupaten Jember, menghadapi masalah serius akibat serangan getah kuning yang membuat buah rusak dan sulit dijual. Kondisi ini membuat banyak petani merugi karena hasil panen tidak sebanding dengan biaya perawatan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, tim dosen dari Jurusan Produksi Pertanian Politeknik Negeri Jember turun langsung mendampingi Kelompok Tani Santoso. Program pengabdian masyarakat ini fokus pada penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dalam budidaya sekaligus pemasaran manggis.
Ketua kelompok tani, Ibni Hasim, mengatakan pelatihan dari tim dosen sangat bermanfaat.
“Dulu kami hanya mengandalkan cara lama. Setelah ikut pelatihan, kami jadi tahu teknik pemangkasan dan pemupukan yang benar. Pohon manggis lebih sehat dan harapan kami kualitas buah meningkat,” ujarnya.
Pendampingan dipimpin Maria ‘Azizah, S.P., M.Si., bersama dosen lain, dengan materi meliputi pemangkasan sanitasi, pemupukan seimbang, hingga pencegahan getah kuning memakai pupuk kalsium sebelum masa berbunga. Langkah ini diyakini mampu meningkatkan kualitas panen.
Maria ‘Azizah menegaskan, manggis adalah buah tropis yang dijuluki Ratu Buah.
“Masalah getah kuning bisa diminimalkan jika petani konsisten menerapkan GAP. Kami hadir bukan hanya mengajar, tetapi juga belajar bersama petani,” jelasnya.
Program ini mulai menunjukkan hasil positif. Pohon manggis tumbuh lebih sehat, serangan getah kuning berkurang, dan kualitas buah membaik. Para petani pun lebih percaya diri menyongsong musim panen, sementara mahasiswa yang ikut terlibat mendapatkan pengalaman praktik langsung di lapangan.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait
