Bondowoso, iNewsBondowoso.id- Sejumlah petani di Kawasan Ijen memblolade jalan menuju lahan pertanian. Aksi ini dipicu sengketa lahan antara petani, Perusahaan swasta dan Perhutani.
Menurut Pihak Perhutani lahan yang digarap perusahaan merupakan lahan yang tak dimanfaatkan atau lahan tidur. Lahan seluas 26,5 hektar di petak 88 sesuai dengan surat perjanjian memang dikelola warga melalui LMDH (lembaga masyarakat desa hutan) setempat.
Tapi dalam perjalanannya, lahan tersebut terbengkalai sehingga dikelola oleh perusahaan yang memang ditunjuk oleh Perhutani, yakni PT MIT.
"Perusahaan ini melakukan percepatan reboisasi lahan berupa kopi sertifikasi organik dan tanaman hortikultura lainnya," ujar Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso, Andi Adrian.
Perhutani juga telah melakukan musyawarah dengan para pihak yaitu PT MIT dan LMDH yang membawahi 16 petani penggarap di kawasan petak 88 tersebut. Dihasilkan 3 alternatif solusi bagi para petani penggarap yang menggarap lahan di sana.
Ketiga solusi tersebut yaitu, penggarap diberi lahan pengganti, penggarap diperbolehkan ikut andil di lahan yang dikelola perusahaan dengan catatan ikut aturan perusahaan, atau bisa terlibat mengelola lahan perusahaan ditambah diberi lahan garapan lagi.
Editor : Riski Amirul Ahmad
Artikel Terkait